Sukses

Klarifikasi Kemenkes Terkait 13 Korban Meninggal di Brebes

Kementerian Kesehatan RI mengatakan 13 korban meninggal saat kemacetan di Brebes, Jawa Tengah terjadi dalam tiga hari yakni 3-5 Juli 2016.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Oscar Primadi mengatakan 13 korban meninggal saat kemacetan di Brebes, Jawa Tengah terjadi dalam tiga hari yakni 3-5 Juli 2016. Hal ini diketahui dari laporan Dinas Kesehatan Daerah. Bukan akibat macet dalam satu hari dan satu tempat yang sama seperti diberitakan sejumlah media. 

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab ada korban yang meninggal dalam mudik kali ini. Kelelahan dan kekurangan cairan dapat berdampak fatal. Apalagi pada kelompok rentan yakni anak-anak, orang tua, pemudik dengan penyakit kronis (hipertensi, diabetes, jantung) dapat meningkatkan risiko.

"Ditambah lagi kondisi kabin kendaraan yang relatif sempit serta tertutup dengan pemakaian AC terus menerus akan menurunkan oksigen serta naiknya CO2," tegas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI Achmad Yurianto dalam siaran pers yang diterima Health-Liputan6.com pada Rabu (6/7/2016).

Ribuan kendaraan terjebak kemacetan di pintu tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Minggu (3/7). Seluruh 8 gardu tol di pintu keluar Brebes Timur pun dioperasikan dan diperkiran puncak arus mudik pada hari hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terkait hal ini, Kemenkes mengingatkan masyarakat saat mudik maupun kembali selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan selama perjalanan. Pemudik harus benar-benar memiliki kesehatan yang prima.

"Bila lelah, mengantuk, atau merasa kurang prima, para sopir atau pemudik bisa manfaatkan fasilitas ini. Setelah segar, perjalanan dapat dilanjutkan," imbau Oscar.

Kemenkes telah menyiapkan layanan darurat medik 119. "Masyarakat silahkan hubungi untuk mendapatkan pertolongan. Kalaupun ambulan belum tiba, operator akan memandu tindakan emergensi apa yang dapat dilakukan keluarga, kerabat atau pemudik yang sakit. Dengan demikian kejadian yang tidak diharapkan dapat diminimalisir," tambah Oscar.

Video Terkini