Liputan6.com, Jakarta - Vagina berkeringat mungkin bukan hal biasa dalam hidup. Namun, jika Anda bekerja di luar, itu cukup mungkin terjadi. Kata Draion Burch, M.D, dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan di Pittsburgh, Anda tidak sendirian.
"Ada banyak kelenjar keringat pada vulva Anda. Kelenjar keringat bertindak ketika Anda sedang stres, dan memiliki siklus menstruasi yang membuat tegang," lanjutnya, dilansir laman Shape, Kamis (7/7/2016).
Sementara Alyssa Dweck, M.D, dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan di Mount Kisco Medical Group, di Westchester County, NY menyebutkan, "Meningkatnya skresi vagina dari pertengahan siklus hanya sebelum haid."
Advertisement
Anda merasakan keringat tersebut saat mencium bau yang berbeda dari biasanya. "Perubahan kadar hormon menyebabkan perubahan bau Anda," tambah Dr Drai.
Untungnya, hal itu bisa kembali normal setelah menstruasi Anda. Sementara itu, jika keringat masih berlaku, kenakan pakaian longgar. Kalau tak bisa, pastikan Anda memakai kain yang menyerap keringat, agar tidak terjadi iritasi kulit, dan infeksi.
Jangan berpikir keringat yang berlebih akan menimbulkan bau tak sedap. Lantas dicuci dengan sabun. "Cukup gunakan air untuk mencuci vulva," Dr Drai mengingatkan.
Â