Sukses

Penyebab Wanita Subur Tidak Bisa Hamil

Hampir setengah dari wanita subur diuji terinfeksi HHV-6A.

Liputan6.com, Jakarta - Wanita yang berjuang punya bayi telah diberi harapan setelah ilmuwan mengatakan virus misterius bisa menjadi penyebab banyak kasus infertilitas (ketidaksuburan) pada wanita. Dan hampir setengah dari wanita subur diuji terinfeksi dengan HHV-6A, sebuah cacar air--seperti binatang kecil yang menyebar melalui air liur.

Namun, tidak satu pun dari para ibu dalam penelitian tersebut memendam infeksi. Virus tersebut bersembunyi di lapisan rahim, di mana ia berpikir hal itu mempengaruhi protein yang membantu mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.

Meski belum dibuktikan, ada kemungkinan bahwa pengobatan terhadap virus tersebut bisa mengembalikan kesuburan perempuan. Hal itu diungkap oleh laman Dailymail, Senin (11/7/2016). Ini akan mengobati sakit hati para perempuan yang belum hamil dan menyelamatkan mereka dari perawatan IVF.

Angka baru menunjukkan bahwa satu dari delapan wanita Inggris memiliki masalah kehamilan, yang berusia antara 35-44 tahun. Dan seperempat dari kasus, dokter tidak menemukan alasan wanita gagal hamil.

Peneliti dari University of Ferrera di Italia menguji berbagai sampel dari 30 wanita infertil dan 36 ibu yang terkena HHV-6A. Virus itu hanya muncul dalam sampel yang diambil dari lapisan rahim.

Ketika seorang wanita terinfeksi, tingkat bahan kimia pada sistem kekebalan tubuh dan sel-sel yang terlibat pada tahap awal kehamilan terlihat. Virus dari keluarga yang sama seperti binatang kecil yang menyebabkan cacar air, luka ringan, dan demam karena kelenjar.

Hal ini menimbulkan prospek pengujian pada wanita infertil untuk kuman dan memberi mereka pil untuk mengembalikan kesuburannya.

"Secara keseluruhan, penelitian kami menunjukkan bahwa infeksi HHV-6A mungkin menjadi faktor penting dalam kesuburan wanita. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi," tambah mereka.

Sementara, Profesor Anthony Komaroff, yang telah mempelajari virus di Harvard University di Amerika Serikat mengatakan, "Ini adalah penemuan yang mengejutkan. Jika dikonfirmasi, temuan ini memiliki potensi untuk meningkatkan hasil bagi perempuan subur."

Video Terkini