Liputan6.com, Jakarta Ketika rambut Anda berubah menjadi putih, Anda mungkin tak sendiri. Satu dari sepertiga wanita dewasa dan sepersepuluh dari pria dewasa memutuskan untuk menutupinya dengan mengecat rambut.
Namun benarkah cat rambut dapat menyebabkan kanker?
Baca Juga
Seperti dilansir Verywell, Selasa (12/7/2016), pada 1980, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) and National Cancer Institute’s menyimpulkan bahaya yang ditimbulkan dari pewarna rambut. Mereka menemukan sel kanker pada hewan yang diuji.
Advertisement
Selanjutnya ada beberapa studi sejak itu yang menghubungkan kanker dengan pewarna rambut. Para ilmuwan menganalisis bahan kimia pewarna rambut dan kanker kandung kemih, kanker darah seperti limfoma non-Hodgkin dan leukemia, dan kanker payudara.
Beberapa studi telah menemukan hubungan antara pewarna rambut permanen dan kanker kandung kemih, terutama saat digunakan lebih dari 15 tahun. Tapi sebaliknya, tahun 2003 studi besar di Swedia yang melibatkan 45.000 penata rambut laki-laki dan perempuan tidak menemukan peningkatan kanker kandung kemih.
Penelitian lain juga menunjukkan hasil yang bertentangan. Tidak ada hubungan antara pewarna rambut dan kanker payudara. Padahal beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan teratogenik--cacat lahir karena bahan kimia.
Bagaimanapun, dokter di Rumah Sakit Toronto merekomendasikan perempuan untuk membatasi pewarnaan rambut, terutama selama kehamilan.