Liputan6.com, Jakarta Efek kesehatan yang ditimbulkan dari mendengkur bermacam-macam. Masalah tidur ini terjadi ketika saluran udara di tenggorokan dan mulut sebagian tersumbat. Penyumbatan tersebut mengganggu udara yang masuk sehingga menyebabkan jaringan di dalam mulut dan tenggorokan bergetar. Getaran ini menciptakan suara mendengus yang menjadi ciri dari mendengkur.
Mendengkur dapat disebabkan seseorang memiliki jaringan yang lebih besar di tenggorokan dan mulutnya. Ukuran jaringan ini dapat meningkat dengan bertambahnya berat badan. Itulah mengapa seseorang yang kelebihan berat lebih mungkin untuk mendengkur saat tidur.
Beberapa orang yang mendengkur mungkin memiliki masalah apnea tidur, yaitu masalah tidur yang berhubungan dengan terganggunya pernapasan saat sedang tidur seperti yang dilansir dari Verywell, Selasa (12/7/2016).
Advertisement
Meski mendengkur tidak menyebabkan masalah kesehatan. Namun orang yang mendengkur bisa jadi memiliki faktor risiko lain pada kesehatannya, seperti peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Wanita hamil juga mungkin akan mendengkur untuk pertama kalinya di trimester kedua. Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan tekanan darah yang dapat berbahaya selama masa kehamilan. Karena itu, jika wanita hamil mulai mendengkur, sebaiknya harus memeriksakan tekanan darahnya.
Selain wanita hamil, 10-15 persen anak-anak juga mendengkur karena pembesaran amandel dan adenoid. Mendengkur pada anak-anak telah dikaitkan dengan rendahnya tingkat kecerdasan dan meningkatnya masalah perilaku. Jika seorang anak mendengkur 2-3 kali seminggu, ia harus diperiksakan ke dokter.