Liputan6.com, Jakarta Banyak orang memilih berlari sebagai aktivitas fisik untuk menurunkan berat badan. Sayangnya berlari saja tidak cukup menyusutkan lemak tubuh.
Pemicu utama lari tidak memberi hasil yang maksimal untuk menurunkan berat badan akibat pola makan yang asal--juga masih mengonsumsi makanan seperti junk food atau fast food. Berikut alasan lain yang mempengaruhi lari tidak bekerja efektif dalam membakar lemak tubuh, seperti dikutip laman Pop Sugar, Selasa (12/07/2016).
Baca Juga
1. Salah konsumsi makanan
Advertisement
Usai membakar kalori memang menyebabkan rasa lapar menyerang Anda. Tetapi penting untuk diingat agar tidak asal mengonsumsi makanan. Memilih junk food sebagai pilihan makanan setelah berlari justru akan membuat Anda merasakan lapar satu jam kemudian.
Agar usaha menurunkan tidak menjadi sia-sia, pastikan makanan yang Anda makan usai berlari sudah dikemas dengan sejumlah protein dan karbohidrat yang tidak melebihi 150 kalori.
2. Waktu lari yang salah
Penting untuk mengatur waktu selama Anda rutin berlari. Jika Anda terbiasa lari selama 20-45 menit sebanyak seminggu sekali, itu tidak akan cukup membakar kalori untuk menurunkan berat badan.
Aturan yang baik adalah dengan berlari setiap hari untuk memotong setidaknya 500 kalori per hari yang diimbangi dengan kombinasi diet dan olahraga lainnya.
Jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan, atur waktu berlari sebanyak tiga sampai empat kali per minggu dan menggabungkan aktivitas lain seperti cardio atau latihan beban untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
3. Atur ritme berlari
Untuk menurunkan berat badan, berlari dengan ritme yang sama tidak akan bekerja efektif untuk tubuh.
Anda perlu mengombinasi lari dan berjalan setiap minggunya. Terlebih penting juga untuk memilih lokasi berlari yang beragam seperti di dataran tinggi seperti bukit. Teknik berlari wajib Anda ketahui untuk menghindari kesalahan dalam penurunan berat badan.