Liputan6.com, Jakarta Selain kegiatan akademis, penting bagi orangtua mengajarkan kegiatan fisik seperti bermain dengan alam atau berolahraga agar anak lebih aktif di masa pertumbuhannya.
Secara fisik anak yang sering melakukan aktivitas fisik akan lebih sehat, bugar, dan luwes. Bahkan ada beberapa pandangan yang percaya bahwa anak aktif memiliki kecerdasan yang lebih tinggi. Benarkah pandangan tersebut?
Baca Juga
"Gini, kalau cerdas itu intelegensi--tapi kalau kita mengoptimalkan performa aktif fisiknya--ya bisa meningkatkan kemampuan konsentrasi dan kualitas mental anak," ujar Roslina Verauli, M.Psi., Psi, psikolog anak, kepada Health-Liputan6.com, ditulis Sabtu (16/07/2016).
Advertisement
Orangtua perlu menyeimbangkan kecerdasan anak secara akademis dan mental di usia pertumbuhannya. Menurut Vera, orangtua harus mampu membangun kematangan psikososial anak.
"Anak itu harus bisa jadi warga dunia, jadi harus matang psikososialnya. Matang psikologis dan matang sosial, matang psikologis dia (anak) pede, pantang menyerah dan enggak agresif," kata Vera.
Matang sosial menurut Vera ketika anak mampu bekerja sama di lingkungannya dan tidak dominan.
"Anak harus bisa jadi leader dan mampu menjadi follower--jangan ngelead terus jangan follow terus jadi anak harus mampu melakukan keduanya," tutup Vera.