Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian di Swedia melaporkan, orang yang gemar minuman soda atau minuman manis lainnya memiliki risiko kanker di kandung empedu dan saluran-saluran empedu di sekitar hati.
Seperti dilansir dari Foxnews, Minggu (16/7/2016), soda dan minuman manis lainnya telah dikaitkan dengan gula darah tinggi dan berat badan. Dan sejumlah bukti telah menunjukkan, obesitas serta peningkatan kadar gula darah yang merupakan ciri khas dari diabetes dapat meningkatkan risiko kanker ini.
Baca Juga
Penulis utama studi Susanna Larsson dari Institut Karolinska di Swedia mengatakan, untuk mengeksplorasi kemungkinan ini, peneliti menganalisis data survei dari kebiasaan makan dan minum lebih dari 70.000 orang dewasa. Kemudian mengikuti mereka selama lebih dari 13 tahun untuk melihat apakah mereka didiagnosis kanker.
Advertisement
Selama studi berlangsung, sekitar 150 orang terdeteksi menderita kanker saluran empedu atau kandung empedu. Tapi dibandingkan dengan orang-orang yang menghindari minuman bergula sama sekali, individu yang mengkonsumsi dua atau lebih minuman jus atau soda, termasuk soda pemanis buatan, memiliki risiko lebih dari dua kali terkena kanker kandung empedu dan kemungkinan 79 persen lebih tinggi terkena kanker saluran empedu.
 "Konsumsi Soda secara terus menerus dikaitkan dengan risiko kanker saluran empedu (hanya satu studi sebelumnya) dan kanker lainnya dalam studi sebelumnya yang serupa," kata Larsson.
Penelitian saat ini adalah studi pertama yang menunjukkan hubungan yang kuat antara konsumsi minuman manis, seperti soda, dan risiko kanker saluran empedu, ujar Larsson.
Pada awal penelitian, peserta menyelesaikan kuesioner yang menanyakan berapa banyak soda atau minuman jus yang mereka telah konsumsi dalam seminggu terakhir dan berapa banyak yang mereka konsumsi pada tahun sebelumnya.
Ketika mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan ini pada 1997, peserta rata-rata berusia 61 tahun. Setengah dari mereka mengalami kelebihan berat badan dan 25 persen diantaranya adalah perokok saat ini.
Para peneliti kemudian mengecualikan orang dengan diagnosis kanker sebelumnya atau riwayat diabetes. Tapi hasilnya, seperti yang telah diprediksi.
"Orang-orang yang minum dua atau lebih soda atau minuman manis sehari lebih mungkin untuk kelebihan berat badan dan makan diet tinggi kalori dengan lebih banyak gula dan karbohidrat dan kurang protein dan lemak," tulis peneliti.
Meski begitu, karena penelitian ini adalah observasional, temuan tidak membuktikan soda dan minuman manis menyebabkan kanker. Ada juga kemungkinan bahwa karena peneliti hanya memiliki data tentang kebiasaan minum pada awal penelitian, para penulis mencatat dalam Journal of National Cancer Institute.
Mantan peneliti di University of Texas Southwestern Medical School di Dallas, Dr. Margo Denke yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan, studi ini masuk akal lantaran kejadian empedu dan kantong empedu kanker lebih tinggi di antara individu-individu yang mengkonsumsi lebih soda dan jus.
"Hubungannya mungkin tidak jelas, tetapi jelas, ini sinyal bahwa gaya hidup sehat adalah kunci untuk hidup bebas kanker," katanya.
Terlepas dari penyebabnya, itu cukup mudah untuk memuaskan dahaga dengan air untuk tetap fit dan sehat.