Liputan6.com, Jakarta Seks kilat atau quickie sex merupakan salah satu variasi hubungan seksual yang dilakukan spontan dalam waktu relatif cepat pada pasangan. Menurut psikolog seksual Zoya Amirin tak ada kewajiban pasangan melakukan aktivitas ini. Namun lakukanlah sebagai bumbu atau variasi dalam hubungan seksual rutin Anda.
"Ada spontanitas-spontanitas di dalamnya, ada juga keseruan di dalamnya. Pada umumnya seks ini tidak direncanakan, jika pun direncanakan tidak overplan, sehingga go with the flow ketika melakukannya," kata Zoya dalam program Sexpedia ditulis Selasa (19/7/2016).
Zoya menyarankan bagi pasangan untuk melakukan quickie sex sekitar dua kali dalam setahun. "Inisiatif jangan hanya dilakukan laki-laki, tapi perempuan juga. Sehingga excitement-nya terasa. Cobalah bergantian dalam berinisiatif dalam melakukan quickie sex. Sehingga Anda berdua bisa merasakan diinginkan oleh pasangan," kata Zoya lagi.
Advertisement
Berbeda dengan rutinitas seksual biasa yang terdiri dari foreplay, mainplay, dan afterplay, pada saat quickie sex itu langsung menuju yang utama. Posisi bercinta yang aman dan sering dilakukan orang adalah doggy style.
"Posisi ini memaksimalkan perempuan menikmati hubungan seksual serta raih orgasme secara cepat. Sementara pria pada, karena excited, penis ereksi lebih keras dari seks biasa. Dan biasanya orgasme terjadi relatif bersamaan," kata psikolog yang mengambil pendidikan bidang seksologi di Univesitas Udayana, Bali ini.Â
Jika Anda dan pasangan ingin melakukan seks kilat, Zoya mengingatkan, pilih yang tidak membahayakan diri dan tidak melanggar aturan.