Liputan6.com, Jakarta Otoritas kesehatan global menyarankan pada lebih banyak negara di dunia untuk menggunakan "warna paling jelek" pada kemasan rokok untuk mengurangi kebiasaan merokok masyarakat.
Sebuah perusahaan riset pasar yang dikontrak oleh pemerintah Australia, GfK Bluemoon, mengumumkan pada 2012 bahwa hampir 1000 perokok memilih warna hijau kecokelatan yang dinamai opaque couche, nomor 448c di sistem warna Pantone sebagai warna yang paling tidak menarik.
Warna tersebut digambarkan seperti kematian, kotoran, tar pada paru-paru atau kotoran bayi. Para pecinta warna kemudian mencermati kalau warna tersebut serupa dengan nuansa baju yang dikenakan Mona Lisa dalam karya lukis Leonardo da Vinci.Â
Advertisement
Australia kemudian meminta kemasan rokok yang "tampak biasa" untuk menambahkan desain agar tidak polos. Kotak kemasan rokok berwarna opaque couche itu kemudian diberi gambar-gambar gigi busuk, tumor yang tumbuh di lidah, serta gambar lainnya dengan peringatan bahaya merokok dalam huruf lebih besar dari nama brand rokoknya.
Melansir laman Nytimes, Rabu (20/7/2016), Australia telah sukses membuat para perokok berhenti merokok sehingga para pejabat kesehatan di Inggris, Prancis, dan Irlandia mengumumkan rencana untuk meniru pengemasan rokok tersebut.
Sebuah studi yang dimuat dalam JAMA Internal Medicine menemukan bahwa foto-foto tersebut mendorong para perokok setidaknya berusaha berhenti merokok. Tapi industri tembakau Amerika memblokir semua usaha peletakan foto tersebut pada kemasan rokok yang yang dijual di Amerika.