Liputan6.com, Jakarta Sekitar 6.006 kasus kekerasan pada anak terjadi akibat kesalahpahaman orang dewasa dalam mendidik anak. Tak sedikit orangtua yang beranggapan bahwa mendidik anak dengan kekerasan akan menghasilkan anak yang disiplin di kemudian hari, padahal masih banyak cara yang lebih efektif dari kekerasan.
Dalam rangka perayaan Hari Anak Nasional pada 23 Juli, Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai yayasan sosial kemanusiaan yang berkonsentrasi pada kesejahteraan anak, menggaet Forum Anak Jakarta yang berada di bawah naungan BPMPKB Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung pemerintah dalam menurunkan angka kekerasan pada anak.
Baca Juga
Advertisement
Bertema 'Lingkungan Layak Anak di mulai dari Rumah Kita', WVI bersama Forum Anak Jakarta membagikan 3.000 buku saku perlindungan anak kepada masyarakat di sekitar area Car Free Day, Bunderan HI, Jakarta.
Buku saku tersebut berisikan panduan singkat bagi orangtua untuk melindungi anak hingga cara mendidik anak yang baik dan benar. Sebab 91 persen kasus kekerasan anak terjadi di lingkungan keluarga atau di dalam rumah.
"Pada saat ini khususnya di Jakarta sedang mengalami masa krisis anak--di mana anak ini banyak sekali mengalami masalah-masalah kekerasan anak, partisipasi anak, sampai tumbuh kembang anak yang masih belum berjalan efektif," kata Muhamad Ridwan, Ketua Forum Anak Jakarta, saat ditemui Health-Liputan6.com, Minggu (24/07/2016).
Ridwan menjelaskan, setiap anak memiliki hak dasar yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dan orangtua sebagai orang pertama yang wajib memberikan pengasuhan dan pendidikan.
"Anak itu punya empat hak dasar yaitu hak untuk hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan, dan hak partisipasi. Memang kan selama ini di sekolah, di rumah, di lingkungan masyarakat anak mendapatkan kekerasan--padahal hal tersebut tidak dapat mengatasi masalah," katanya.
Dengan kampanye mensosialisasikan hak anak kepada masyarakat luas, Ridwan berharap orangtua dan masyarakat luas dapat menghapus tindak kekerasan pada anak sehari-harinya.
Priscilla Christin, Direktur Komunikasi WVI, turut menyampaikan bahwa dengan tersebarnya 3.000 buku saku ini masyarakat mau bergerak dan mewujudkan lingkungan layak anak yang di mulai dari rumah sebagai tempat tinggal anak.