Sukses

Hati-Hati, Alzheimer Membunuh Pria Tanpa Pertanda

Penelitian baru menjelaskan, laki-laki cenderung menderita Alzheimer tanpa ada diagnosisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian baru menjelaskan, laki-laki cenderung menderita Alzheimer tanpa ada diagnosisnya hingga akhir hidup mereka daripada perempuan. Karena para ilmuwan percaya perempuan jauh lebih mungkin mengembangkan penyakit ini, karena dua pertiga dari penderita adalah wanita.

Namun para peneliti di Mayo Clinic di Jacksonville, Florida, berpikir bahwa laki-laki yang menderita Alzheimer sering tanpa ada diagnosis tepat. Mereka beralasan laki-laki dan perempuan menunjukkan tanda-tanda penyakit dengan cara yang berbeda.

Dokter selama beberapa dekade telah memfokuskan diri pada gejala hilangnya memori sebagai tanda utama Alzheimer, dan bentuk lain demensia, dilansir laman Dailymail, Rabu (27/7/2016).

Tapi tim peneliti mempresentasikan temuan terbaru pada Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer di Toronto. Disebutkan, pria lebih mungkin menderita gangguan yang tidak berhubungan dengan memori dibandingkan perempuan.

Mereka melakukan pemeriksaan post-mortem pada otak 1.600 orang dengan Alzheimer, dan menemukan pria lebih mungkin mengalami kesulitan dengan cara bicara dan gerak tubuh.

Alzheimer tampaknya menyerang pria pada usia yang lebih muda-dengan lonjakan kasus pada pria berusia 60-an, dibandingkan dengan perempuan di atas usia 70-an.

Para peneliti memeriksa otak dari 1.073 orang meninggal, dan 11 persen orang memiliki otak yang rusak karena Alzheimer, tapi tidak pernah didiagnosis. Dr Clare Walton, manajer penelitian di Masyarakat Alzheimer mengatakan, "Sebuah diagnosis yang akurat dan tepat atas demensia menjadi faktor penting bagi seseorang untuk bisa menjalani hidup dengan lebih baik dan selama mungkin."

Dokter kini telah tahu cara melihat tanda-tanda gangguan ringan yang didefinisikan sebagai periode enam bulan perilaku tidak biasa sebagai "bendera merah" atas penyakit Alzheimer.