Liputan6.com, Jakarta Kanker kepala leher merupakan jenis kanker terbanyak ketiga di Indonesia setelah kanker payudara dan kanker serviks berdasarkan data registrasi kanker berbasis hepatologi 2011. Jumlah orang dengan kanker kepala leher ada banyak namun biasanya diketahui ketika sudah di stadium lanjut hingga tingkat kematian tinggi.
"Biasanya orang datang sudah pada stadium lanjut. Sehingga pengobatan yang dilakukan makin kompleks dan biaya dikeluarkan pun makin banyak," kata Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional, Prof. Dr. dr. Soehartati Gondhowihardjo, Sp.Rad(K)Onk, dalam peringatan Hari Kanker Kepala Leher, di kantor Kemenkes RI, Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Padahal jika kanker kepala leher ditemukan dalam stadium dini angka keberhasilan terapi bisa mencapai 80 persen. Sehingga tak bosan-bosannya diserukan pentingnya pencegahan sebelum terjadinya kanker di sekitar organ kepala dan leher ini.
Advertisement
Pencegahan bisa dilakukan dengan primer dan sekunder. Pencegahan primer yakni dengan menghindari rokok dan alkohol, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, kelola stres.
Sementara pencegahan sekunder dilakukan dengan deteksi dini. "Jika nantinya ditemukan kan masih dalam stadium dini, dan angka keberhasilan pengobatan tinggi," kata Ketua Perhimpunan Spesialis Onkologi Kepala Leher Indonesia, dr. Sonar Panigoro SpB(K) Onk dalam kesempatan yang sama.
Untuk mencegah kanker kepala leher ini makin berbahaya berikut gejalanya:
1. Muncul benjolan
Benjolan muncul merupakan tanda pertumbuhan kanker itu sendiri atau kelenjar getah bening yang membesar akibat perluasan kanker. Ini biasa terjadi pada kanker nasofaring, tiroid, mata, dan kelenjar getah bening.
2. Perubahan suara
Pada kasus kanker laring, kanker mengenai pita suara, sehingga pita suara mengalami kerusakan.
3. Luka pada sekitar mulut
Kanker mulut dan lidah salah satu contoh yang menunjukkan gejala tersebut.
4. Perdarahan
Kanker ini sangat rapuh, sehingga pembuluh darah mudah pecah.
5. Kesulitan menelan
Itu dikarenakan kanker mengenai daerah kerongkongan, sehingga makanan sudah ditelan.
6. Sumbatan jalan napas atas
7. Sakit telinga menetap