Sukses

Terkuak, Kanker pada Tulang Manusia Purba Usia Jutaan Tahun

Banyak orang mengira penyakit kanker hanya ada di era modern saja, namun ternyata sudah merajalela bahkan sejak zaman prasejarah.

Liputan6.com, Cape Town - Penyakit kanker hingga kini masih menjadi salah satu yang paling ditakuti orang. Pada umumnya, penyakit ini akan diasosiasikan dengan beberapa faktor utama seperti, pola hidup dan makan yang buruk, keturunan dan masih banyak lagi.

Meski betul, namun faktor-faktor tersebut hanya relevan di era modern. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan dari University of the Witwatersrand's Evolutionary Studies Institute and the South African Centre for Excellence in PalaeoSciences belum lama ini berhasil membuktikan bahwa penyakit kanker sudah aja sejak jutaan tahun lalu.

Seperti dimuat oleh CNN, Jumat (29/7/2016), para ilmuwan tersebut menemukan bukti keberadaan kanker di tulang kaki dan tulang belakang dua spesimen purba yang disebut hominin di Afrika Selatan. Usia tulang kaki yang mereka temukan sekitar 1,7 juta tahun, sementara tulang belakang hampir 2 juta tahun.

Ini merupakan penemuan berskala besar dan patut dicatat dalam sejarah. Penemuan terkait kanker sebelumnya berhasil menguak keberadaan kanker pada manusia yang umurnya 120.000 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa jaraknya sangat jauh dari penemuan yang telah berhasil dilakukan baru-baru ini.

Dengan penemuan terbaru yang usianya jutaan tahun, para ilmuwan merasa mereka kini bisa memperluas lingkup dalam meneliti penyakit tersebut.

Selain itu, mereka juga mengatakan penemuan ini bisa membantu banyak ilmuwan lainnya menguak segala bentuk penyakit lainnya yang dilalui manusia selama jutaan tahun berevolusi.

"Saya yakin anda tidak akan pernah mengira bahwa kanker pada tulang kaki sudah ada sejak zaman prasejarah," kata salah satu ilmuwan, John Odes.

Ia menjelaskan bahwa ia dan para ilmuwan lainnya menguji tulang tersebut dengan yang dimiliki oleh spesimen manusia modern, osteosarcoma, dan menyimpulkan bahwa keduanya sangatlah identik meski usia jauh berbeda.

"Keduanya mirip, Anda akan kesulitan membedakan yang satu dengan yang lainnya," lanjutnya.

Sebelumnya, para ilmuwan hanya percaya bahwa kanker timbul dan merajalela hanya di era modern saja dan tidak mungkin sudah ada sejak zaman prasejarah. Namun, dengan keberadaan penyakit tersebut sejak jutaan tahun lalu sudah secara resmi dibuktikan, para ilmuwan merasa tergerak untuk memahami lebih dalam tentang asal-usul dan perkembangan penyakit tersebut hingga sekarang.

"Penemuan ini tentunya akan mengubah persepsi manusia terhadap kanker," kata Patrick Randolph-Quinney, ilmuwan dari University of Central Lancashire.

Ia lalu menyebutkan bahwa penyakit ini sangat penting untuk diteliti lantaran tidak pernah berubah seiring dengan proses evolusi manusia. Manusia dan sekelilingnya berevolusi, namun mengapa penyakit ini tidak dan justru malah merajalela dan tak terkalahkan?

"Penyakit ini terus menerus menghantui setiap generasi manusia. Bahkan yang pola hidupnya sehat saja sangat rentan terkena penyakit ini," tambahnya.

Kanker yang ditemukan dalam tulang kaki dan belakang tersebut masuk dalam kategori kanker osteogenik primer. Kanker jenis osteogenik primer adalah kanker yang tidak dipicu oleh faktor lingkungan, atau lainnya. Jenis kanker ini masih ada hingga sekarang.