Liputan6.com, Washington DC: Sejumlah peneliti Amerika Serikat dan Spanyol melakukan perbandingan asam deoksiribonukleat atau DNA pada kembar identik. Yakni, mencari modifikasi epigenetik (perubahan seluler yang dapat mempengaruhi ekspresi gen) kembar yang sehat dan kembar penderita lupus.
Kembar dengan lupus ditemukan memiliki perubahan luas dalam modifikasi epigenetik tertentu yang disebut DNA metilasi di sejumlah gen. Banyak dari gen-gen tersebut berkaitan dengan beberapa fungsi sistem kekebalan. Temuan ini dipublikasikan secara online atau daring dalam Jurnal Genome Research, seperti dilansir HealthDay News, Senin (28/12).
"Studi kami menunjukkan bahwa dampak lingkungan atau perbedaan dalam gaya hidup dapat meninggalkan tanda molekuler dalam kunci gen untuk fungsi kekebalan tubuh yang memberikan kontribusi serangan diferensial (lupus) pada si kembar," kata penulis senior, Doktor Esteban Ballestar. Ia menambahkan, penelitian lebih lanjut mengenai peran perubahan metilasi DNA yang bermain dalam penyakit lupus dapat menemukan pengobatan baru.(ANS)
Kembar dengan lupus ditemukan memiliki perubahan luas dalam modifikasi epigenetik tertentu yang disebut DNA metilasi di sejumlah gen. Banyak dari gen-gen tersebut berkaitan dengan beberapa fungsi sistem kekebalan. Temuan ini dipublikasikan secara online atau daring dalam Jurnal Genome Research, seperti dilansir HealthDay News, Senin (28/12).
"Studi kami menunjukkan bahwa dampak lingkungan atau perbedaan dalam gaya hidup dapat meninggalkan tanda molekuler dalam kunci gen untuk fungsi kekebalan tubuh yang memberikan kontribusi serangan diferensial (lupus) pada si kembar," kata penulis senior, Doktor Esteban Ballestar. Ia menambahkan, penelitian lebih lanjut mengenai peran perubahan metilasi DNA yang bermain dalam penyakit lupus dapat menemukan pengobatan baru.(ANS)