Liputan6.com, Jakarta Menjaga kesehatan jantung sedari dini membuat Anda merasakan manfaatnya secara jangka panjang. Menurut kardiolog yang juga profesor kedokteran di New York University School of Medicine, Richard Stein, M.D, hal-hal yang Anda lakukan dan tidak lakukan bisa menjadi tolok ukur seberapa panjang usia Anda.
"Tak satu pun orang yang saya kenal mengatakan, `Saya merasa lebih baik dengan berdiam diri. Aku merasa lebih baik dengan makan makanan tidak sehat,`" ujar Stein.
Baca Juga
"Sebetulnya Anda akan merasa lebih baik dengan melakukan hal-hal yang bisa membantu Anda (menjadi lebih sehat)," lanjutnya.
Advertisement
Gaya hidup yang tidak sehat menjadi penyebab utama seseorang berisiko terkena berbagai macam penyakit jantung meski dia berusia muda. Lantas bagaimana cara menjaga kesehatan jantung dan mencegah serangan jantung pada usia 20-an?
Melansir laman Heart.org, Selasa (2/8/2016), berikut langkah-langkah yang bisa diterapkan orang muda usia 20-an tahun agar terhindar dari penyakit jantung:
1. Periksakan diri ke dokter dan rutin berolahraga
Bukan hanya orang sakit yang perlu menemui dokter, individu yang sehat pun memerlukan dokter. Sebaiknya Anda mulai melakukan skrining kesehatan jantung sejak sekarang. Bicarakan pada dokter mengenai pola makan, gaya hidup, dan cek tekanan darah, kolesterol, detak jantung, gula darah, serta indeks massa tubuh Anda.
Anda juga perlu memeriksa kadar gula darah jika sedang mengandung, kelebihan berat badan, atau memiliki diabetes. Dengan mengetahui hal itu semua akan lebih mudah menyadari jika ada perubahan kondisi kesehatan di masa depan.
2. Bergerak aktif
Akan lebih mudah mempertahankan kebiasaan bergerak aktif jika Anda memulainya sedari muda. Hal ini tentunya bermanfaat mencegah risiko penyakit jantung pada kaum muda.Â
"Jika Anda terbiasa melakukan aktivitas fisik, Anda akan lebih mudah mempertahankannya," kata Dr Stein.
Pertahankan jadwal olahraga rutin tetap menarik dengan melakukan berbagai macam olahraga atau menemukan motivator baru.
3. Hindari merokok atau jadi perokok pasif
Jika Anda terbiasa merokok sejak remaja, ini saatnya untuk berhenti. Bahkan paparan asap rokok pada perokok pasif menyebabkan masalah kesehatan serius.
Orang yang tidak merokok 30 persen cenderung lebih berisiko mengembangkan penyakit jantung atau kanker paru karena menjadi perokok pasif di rumah atau kantor. Hal ini dilaporkan U.S. Surgeon General.