Liputan6.com, New York- Bila diperhatikan sekilas, Stevie dan Eddie Ahern (11) nampak seperti kembar biasa. Siapa sangka, keduanya mengalami problema bernama sindrom Prader-Willi. Hal ini membuat Stevie dan Eddie tak pernah puas alias selalu lapar meski sudah banyak makanan yang masuk ke mulut.
Kondisi ini membuat sang ibu, Dianna Schatzlein-Ahern merasa berat. Ia pun selalu mengunci aneka makanan agar anak-anaknya tak terus makan.
"Saya harus memastikan semua makanan terkunci, sehingga ketika terbangun tengah malam tidak mengonsumsi makanan yang ada. Mereka tak pernah merasa kenyang, sehingga berpotensi terus makan dan makan," tutur Dianna kepada Barcroft TV.
Advertisement
Bukan cuma mengunci lemari makanan atau pun kulkas, Dianna pun akan segera membuang sampah makanan. Sehingga harus selalu menjaga makanan.
"Mereka selalu lapar, sehingga mereka hanya akan makan dan makan. Di mana mereka berada, di mana pun makanan itu berada akan dimakan oleh mereka," kata Dianna.
Seperti dikutip Huffington Post, Rabu (3/8/2016) sindrom Prader-Willy terjadi pada satu dari 10.000 hingga satu dari 30.000 orang yang ada di dunia berdasarkan National Institutes of Health.
Sebagian besar kondisi sindrom Prader-Willi terjadi karena area di kromosom 15 tidak ada. Kondisi ini terjadi ketika anak mewarisi dua kopi kromosom 15 dari ibu, bukan satu dari masing-masing orangtua.
Sebagian besar diagnosis dilakukan saat mereka masih bayi. Namun pada kondisi si kembar Stevie dan Eddie baru diketahui beberapa tahun lalu.
Tidak ada obat yang bisa mengatasi sindrom Prader-Willy namun terapi hormon pertumbuhan dan olahraga bisa mengurangi risiko obesitas morbid dan membangun otot.