Sukses

Pentingnya Seks Kilat bagi Pasangan Super Sibuk

Seorang ibu sekaligus blogger menceritakan bagaimana seks kilat atau 'quickie' telah membantu menyelamatkan pernikahannya agar tetap hangat.

Liputan6.com, Jakarta- Setiap pekerja keras, baik pria maupun wanita, pasti pernah atau mungkin kini tengah melalui sebuah fase di mana bercinta menjadi aktivitas yang paling jarang dilakukan lantaran sudah terlalu sibuk mengurusi hal lainnya.

Pasalnya, kebutuhan biologis yang tidak terpenuhi sesuai kemauan hati bisa membuat seseorang stres. Terlebih, diiringi dengan mood yang negatif.

Ketika suasana hati seseorang kurang baik, maka apapun yang dilakukannya tidak akan maksimal. Tidak sedikit jumlah dari mereka yang berupaya meluangkan waktu untuk bercinta agar tidak stres. Adapula yang melakukannya supaya hubungan tetap ‘panas’ dengan pasangan.

Tidak sedikit jumlah dari mereka yang kesulitan menyisihkan waktu karena agenda yang begitu padat. Bahkan, beberapa dari mereka ada yang sudah terlalu lelah hingga hanya kasur dan tidur yang ada di pikiran.

Tidak bisa dipungkiri bahwa dampak negatif akibat minimnya aktivitas bercinta cukup banyak dan tergolong fatal tidak hanya bagi kesehatan psikis masing-masing individu, namun juga terhadap kelangsungan hubungan antar kedua pihak secara keseluruhan.

Seorang ibu sekaligus blogger aktif bernama Mel Watts merupakan salah satu dari jutaan orang yang pernah melewati fase tersebut. Namun, ia juga merupakan salah satu dari segelintir orang di antara jutaan lainnya yang keluar dari perangkap tersebut dengan senyuman lebar yang tulus.

Melansir laman situs She Knows, Kamis (4/8/2016), Mel menguak rahasia bahagia di balik senyuman lebarnya itu lewat akun Facebooknya. Ia menceritakan bagaimana seks kilat atau yang dikenal dengan istilah quickie menyelamatkan hubungan perkawinannya.

2 dari 2 halaman

Lupakan durasi utamakan fantasi

Meski kerjaan dan tanggung jawab rumah menumpuk, Mel tetap berusaha menyelipkan agenda seks di antara kesibukannya. Menurutnya, durasi tidak lagi menjadi tolak ukur, yang penting adalah pelampiasan hasratnya sesingkat apapun waktu yang diberikan.

"Sudah sekian lama saya menolak ajakan suami bercinta. Lama-lama saya jadi merasa bersalah, tidak enak karena tidak bisa memenuhi kemauannya. Lalu saya pikir, tidak ada salahnya kita beralih ke quickie!," tulisnya di kolom status akun Facebook pribadinya.

Ia lanjut menjelaskan bahwa seks kilat memiliki manfaat dan dampak positif untuk pasangan dalam menjalin hubungan cinta. Mel mengatakan dirinya tidak menyesal mengumbar aktivitas hubungan intimnya dengan suami. Ia justru berharap banyak pasangan yang tengah mengalami krisis untuk melakukan hal yang sama dan rasakan perbedaannya yang spektakuler.

"Memang terkesan tergesa-gesa, justru di situlah gairah langsung memuncak. Dengan waktu terbatas, kita akan lebih menghargai momen tersebut, melakukannya di tempat tak menentu, gaya relatif hardcore, tak peduli apabila pakaian dalam yang kita kenakan terlihat seksi atau tidak," lanjutnya.

Mel menganggap upaya untuk menyelamatkan pernikahannya dengan menerapkan quickie sangat brilian. Bercinta baginya seperti sebuah petualangan dalam film cinta sekaligus aksi.

"Setelah bercinta saya buru-buru menata kembali rambut dan make up, kemudian saya sembunyikan barang bukti lainnya yang ada di sekitar agar sang anak tidak curiga," tambahnya.

"Sebetulnya tidak perlu tergesa-gesa karena kami tidak bersembunyi dari siapapun, tetapi esensi serunya seolah sedang mengejar suatu misi membuat setiap seks kilat menjadi pengalaman yang tak akan pernah luput dari ingatan!," tutupnya.