Liputan6.com, Jakarta Sedikitnya 30 balita, meninggal di barat laut Myanmar sejak pertengahan Juni akibat penyakit yang tidak diketahui yang menyebabkan kesulitan bernapas, kata para pejabat Kamis. Sebagian besar korban adalah anak-anak usia kurang dari 5 tahun.
"Kami memiliki masalah ini sejak dua bulan lalu dan kami belum menerima bantuan apa pun dari pemerintah,"kata Kay Sai, administrator lokal, dilansir Foxnews, Kamis (4/8/2016).
Baca Juga
Kematian tercatat di Kota Nanyun dan Lahe, wilayah Naga, salah satu bagian termiskin di negeri ini. Letaknya sekitar 1.300 kilometer (800 mil) dari Yangon, berbatasan dengan kota Nagaland, India.
Advertisement
Kay Sai mengatakan para pejabat belum mampu mengidentifikasi penyakit yang tampaknya menular. Sampel darah telah dikirim ke rumah sakit di Saggaing, tinggal menunggu hasilnya. Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Departemen Kesehatan atau Departemen Pencegahan Penyakit Menular setempat.
Sementara pihak berwenang setempat telah melarang orang-orang untuk pergi keluar rumah guna mencegah penularan.
Daerah Naga sendiri adalah bagian wilayah Myanmar yang diabaikan dengan tidak adanya perawatan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur yang paling dasar.
Hukum Yone, seorang anggota parlemen lokal Kota Lahe, mengatakan bahwa wilayah tersebut memiliki transportasi yang tidak memadai, sehingga jumlah petugas kesehatan dan obat-obatan sangat terbatas. Karena kondisi yang memprihatikan tersebut, bahkan penyakit yang dapat disembuhkan saja terbukti mematikan di masa lalu katanya.
Â
Â