Liputan6.com, Jakarta Badan langsing identik dengan kondisi kesehatan yang baik. Selain itu orang yang memiliki badan langsing punya risiko penyakit jantung dan diabetes lebih rendah. Namun, bila saat tua memiliki badan terlalu kurus hal tersebut bisa terkait dengan masalah gangguan ingatan Alzheimer.
Hubungan antara berat badan dan penyakit demensia ini diketahui lewat studi yang dilakukan peneliti dari Massachusetts General Hospital and Brigham and Women's Hospital. Peneliti melibatkan 280 orang pada usia 62-90 tahun.
Setelah dilakukan analisis, ternyata pada orang yang memiliki berat badan rendah terkait dengan meluasnya plak protein amiloid yang terkait gangguan pada otak.
Advertisement
"Temuan kami menunjukkan bahwa individu yang berat badannya rendah pada usia lanjut lebih berisiko besar untuk terkena penyakit Alzheimer," tutur penulis studi Gad Marshall.
"Sehingga ketika berat badan rendah saat tua mungkin tidak baik karena akan berpengaruh pada otak," tambah Marshall lagi seperit dikutip laman NY Daily News, Senin (8/8/2016).
Menurut Marshall terjadinya penurunan berat badan, gerakan yang melambat, dan kekuatan yang hilang memiliki keterkaitan erat dengan Alzheimer. Namun, tetap dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui keterkaitan berat badan dan Alzheimer ini.