Liputan6.com, Jakarta Ternyata, semakin cepat kita makan, maka semakin banyak pula kalori yang masuk ke dalam tubuh. Tidak percaya?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Rhode Island menemukan, ada kaitan antara pengaruh kecepatan makan dengan proses pencernaan makanan. Dalam penelitian tersebut, partisipan yang makan terburu-buru atau menelan sebelum selesai mengunyah, menghabiskan 3,1 ons makanan per menit. Sedangkan partisipan yang makan secara perlahan, yaitu menelan setelah makanan lumat, menghabiskan dua ons makanan per menit.
Baca Juga
Sementara itu, pada penelitian lain menemukan bahwa wanita yang makan terburu-buru, akan menghabiskan 646 kalori dalam waktu 9 menit. Sedangkan wanita yang makan secara perlahan-lahan, menghabiskan 579 kalori dalam waktu 29 menit.
Advertisement
“Apabila kita makan secara perlahan, kita dapat memberikan waktu kepada tubuh untuk menerima sinyal kenyang,” ujar psikolog dari Departemen psikologi klinik LightHOUSE, Anindita Citra, S. Psi, M., saat acara seminar LightHOUSE di gedung SCTV Tower, ditulis Sabtu (13/8/2016).
Hal ini karena saat kita makan secara perlahan, pencernaan dapat bekerja lebih baik, sehingga berat badan terkendali. Sebaliknya, jika kita makan dengan terburu-buru, pencernaan bekerja lebih berat, sehingga makanan tersebut tidak lagi terasa nikmat tetapi menjadi stres. Padahal waktu ideal yang dibutuhkan tubuh adalah 20 menit.
“Selain pencernaan bekerja dengan lebih wajar, dengan makan secara perlahan akan membuat kita cenderung minum air lebih banyak dibandingkan makan dengan terburu-buru,” katanya.
Karena minum air putih saat makan bisa mengendalikan jumlah makan yang kita konsumsi dan dapar membantu memberikan efek kenyang yang membuat kita tidak perlu menambah. “Komposisi antara makan dan minum yang pas, menghasilkan win-win solution, yakni menikmati makanan dan merasa kenyang tanpa khawatir kelebihan beban,” ungkapnya.
EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMING 8 KOTA