Liputan6.com, Jakarta Selama dua hari, 13-14 Agustus 2016 digelar kuliah umum dari pakar bedah saraf kaliber dunia dalam acara 3D Cinema Lectures. Selain pembicara dari Indonesia, beberapa pakar bedah saraf dari Inggris, Jepang dan Ceko pun berbagi ilmu dan pengalamannya lewat acara ini.
Pembicara kunci yang mengisi kuliah ini adalah Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan Profesor Eka J. Wahjoepramono. Ada pula Thomas Santarius dari Cambridge University Inggris, serta Komite Bedah Saraf Anatomi World Federation of Neurosurgical Societies dari Ceko Vladimir Benes.
Baca Juga
Serta enam pakar bedah saraf lainnya dari berbagai negara memberikan presentasi dalam ruangan teater bioskop kapasitas 500 orang. Masing-masing pakar tentunya akan mempresentasikan hasil pengalamannya sendiri ketika melakukan operasi bedah saraf dengan berbagai kasus. Mulai dari kelainan tumor otak dan vascular lesions, hingga manajemen pembedahan.
Advertisement
Salah satu keunikan 3D Cinema Lectures adalah kuliah umum yang dilakukan di bioskop Cinemaxx Lippo Village dengan tayangan video tiga dimensi. Sehingga para peserta yang terdiri dari dokter spesialis bedah saraf, dokter berkaitan dengan kerja otak, serta mahasiswa fakultas kedokteran seperti melihat nyata tindakan operasi bedah saraf yang dilakukan.
Penggagas acara Profesor Eka, menjelaskan acara seperti ini nampaknya belum pernah ada. "World Federation of Neurosurgical Societies Foundation juga surprise kenapa ide pertama (penyajian kuliah umum di bioskop dengan video 3D) ada di Indonesia bukan Amerika," kata Prof. Eka di sela-sela acara pada Sabtu (13/8/2016).
Sehingga tak heran, para peserta pun datang dari sekitar 16 negara. Mereka antusias dengan ilmu serta penyajian kuliah di bioskop dengan bantuan video tiga dimensi.