Sukses

Pakar Luruskan 6 Mitos Keliru Seputar Nyeri Punggung

Enam mitos keliru seputar nyeri punggung yang berkembang di masyarakat ini ditanggapi oleh pakarnya.

Liputan6.com, Jakarta Nyeri punggung adalah masalah kesehatan yang sering melanda individu di seluruh mancanegara, seperti di Australia 80 persen individu tengah merasakannya.

Prof Chris Maher dari Brisbane dan Dr Kieran O’Sullivan dari University of Limerick, Perth, Australia, mengatakan setiap tahunnya hampir Rp5 miliar dihabiskan untuk pengelolaan perawatan spesialis nyeri punggung. Khususnya untuk melakukan beberapa tes perawatan yang bertujuan untuk menemukan fakta serta memperkuat penanganan masalah kesehatan ini.

Penting bagi individu mengetahui bagaimana cara mengatasi nyeri punggung. Sebab di kalangan masyarakat awam, nyeri punggung masih sering dianggap enteng sehingga berkembang mitos seputar nyeri punggung.

Mengutip laman Body and Soul, ditulis Selasa (16/8/2016) berikut pakar memaparkan beberapa mitos nyeri punggung yang berkembang dan wajib diketahui agar kesalahpahaman mengatasi nyeri punggung tidak semakin parah.

1. Istirahat tidak membantu untuk mengatasi nyeri punggung

Dalam beberapa hari pertama, menghindari kegiatan berat dapat membantu untuk menghilangkan rasa sakit pada punggung. Namun, ada bukti yang sangat kuat bahwa menjaga tubuh tetap aktif secara bertahap (termasuk bekerja) penting dilakukan untuk membantu pemulihan.
Sebaliknya, istirahat berkepanjangan tidak membantu pemulihan, bahkan rasa sakit dapat lebih parah jika tubuh tak dilatih untuk bergerak.

2. Segera lakukan pembedahan

Hanya sebagian kecil orang dengan nyeri punggung yang memerlukan operasi. Kebanyakan orang dengan nyeri punggung bisa mengatasinya dengan tetap aktif dan mengidentifikasi faktor-faktor yang pengaruhi rasa sakit tersebut tanpa harus resor dan operasi.

3. Sakit punggung akibat tas sekolah

Banyak orang percaya bahwa tas sekolah yang berat bisa menyebabkan anak-anak mengalami nyeri punggung. Namun, penelitian belum menemukan fakta ini.

4. Posisi duduk yang tidak sempurna

Tidak ada tanda spesifik postur duduk yang statis mampu mencegah atau mengurangi nyeri punggung. Mengapa? Sebab postur duduk masing-masing individu berbeda. Beberapa orang melaporkan rasa sakit akibat duduk lurus, sedangkan beberapa orang merasakan sakit karena posisi duduk membungkuk.

5. Stres sebabkan nyeri punggung

Hal ini adalah mitos, kata kedua pakar asal Australia ini. Sebaliknya, nyeri punggung kronis dapat memicu perubahan suasana hati dan stres. Untuk mengelola hal ini, individu disarankan untuk terlibat dalam aktivitas yang mampu membuat suasana hati nyaman.

6. Obat penghilang rasa sakit bekerja efektif

Banyak orang berpikir rasa sakit pada punggung membutuhkan obat penghilang rasa sakit yang super kuat, namun hal ini tidak dibenarkan oleh kedua pakar. Obat penghilang rasa sakit yang kuat untuk nyeri punggung akan memberikan efek samping di kemudian hari.