Liputan6.com, Jakarta Awal pekan ini Kantor Pajak Australia telah memutuskan untuk mengganti toilet duduk dengan toilet jongkok. Toilet ini diklaim memudahkan pengguna Buang Air Besar (BAB). Sebenarnya bagaimana pandangan medis mengenai hal ini?
Seorang gastroenterologis dari Western Sydney University, Vincent Ho, mengatakan, toilet jongkok pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-16 oleh Sir John Harington. Tapi itu hanya selama abad ke-19 hingga toilet duduk menjadi umum. Sebagian besar orang Barat masih duduk untuk BAB, sedangkan jongkok disukai di negara berkembang.
Sebenarnya, kata dia, menggunakan toilet jongkok memang akan memudahkan seseorang untuk BAB. Lewat proses gerakan usus, buang air besar rupanya jauh lebih rumit daripada yang Anda bayangkan.
Advertisement
Pertama, rektum berkontraksi, lalu Anda duduk di toilet duduk. Hal ini menyebabkan otot polos saluran anal untuk bersantai. Otot puborectalis di sekitar dubur, biasanya menarik rektum ke depan untuk menciptakan sudut yang sempit--yang dikenal sebagai sudut anorektal.
"Saat buang air besar, otot puborectalis akan bersantai dan sudut anorektal akan melebar. Nah, jongkok akan memperlebar sudut anorektal bahkan lebih untuk mempermudah pengeluaran feses melewati lubang anus," kata Ho, seperti dimuat Dailymail, Kamis (18/8/2016):
Buktinya?
Percobaan telah dilakukan peneliti Israel, Dov Sikirov. Dia mempelajari 28 relawan sehat yang diminta untuk mencatat berapa lama gerakan usus mereka dan seberapa sulit usaha mereka BAB di toilet jongkok dibanding toilet duduk.
Para relawan duduk di toilet dari ketinggian yang berbeda (tinggi sekitar 42cm dan 32cm) dan juga membandingkannya dengan toilet jongkok. Mereka merekam data untuk enam gerakan usus berturut-turut di setiap postur. Rata-rata waktu untuk melewati gerakan usus selama jongkok adalah 51 detik, dibandingkan dengan kali rata-rata untuk kursi toilet yang lebih rendah dan lebih tinggi, masing-masing 114 dan 130 detik.
"Peserta mengatakan buang air besar lebih mudah saat jongkok daripada ketika duduk. Sebuah penelitian di Jepang meneliti enam relawan yang dimana rektum mereka diisi dengan larutan kontras dan diminta untuk melepaskan cairan dari posisi duduk dan jongkok," ujar Sirikov dalam studi tersebut.
Para peneliti juga menemukan sudut anorektal memiliki pelebaran yang lebih besar dalam posisi jongkok. Peserta juga hanya harus sedikit mengejan saat jongkok. Orang-orang yang menyiksa berlebihan lebih rentan untuk mengembangkan air mata dari lapisan dubur, yang dikenal sebagai sebuah retakan.
Satu studi di Pakistan meneliti peserta yang memiliki celah anal kronis dengan gejala seperti buang air besar yang menyakitkan, mencret darah dari rektum dan kesulitan duduk. Peserta mengadopsi postur jongkok di toilet duduk yang dimodifikasi dengan pinggul mereka tertekuk dan kaki bertumpu pada sebuah bangku tinggi untuk membantu meniru posisi jongkok. Secara signifikan mereka dapat mengurangi sakit perut sebelum BAB.
Meski begitu, Sirikov mencatat, yang mempermudah BAB bukan hanya faktor berjongkok melainkan faktor-faktor lain, seperti diet, olahraga, obat-obatan dan asupan cairan karena mempengaruhi frekuensi dan konsistensi gerakan usus.
Beberapa orang secara alami sedikit lebih lama untuk bisa BAB karena mereka mengalami proses sembelit lambat. Manfaat jongkok dan bahaya duduk sering dibesar-besarkan. Tapi tidak ada bukti kuat untuk menyarankannya, misalnya, bahwa jongkok dapat mencegah atau menyembuhkan wasir. Dan meskipun itu sebuah konsep menarik, tidak ada data perusahaan yang menggunakan toilet duduk menyebabkan diverticulosis kolon--kantong di dinding usus besar.
Juga tidak ada bukti yang menunjukkan posisi duduk menyebabkan risiko lebih besar terkena kanker usus besar.
Maka dari itu, toilet jongkok tidak bebas dari risiko. Telah terbukti malah toilet jongkok menyebabkan sedikit kenaikan tekanan darah pada pasien sehat dan hipertensi.
Beberapa stroke telah ditemukan terjadi selama BAB dengan berjongkok. Tapi postur jongkok saat BAB menempatkan pasien pada risiko yang lebih besar secara signifikan dari penyakit jantung atau stroke masih diperdebatkan.
Meskipun sulit untuk ditarik kesimpulan yang pasti, mengingat kurangnya studi jangka panjang, jongkok memiliki manfaat yang jelas. Jika Anda memiliki toilet biasa dan ingin mendapatkan beberapa manfaat dari toilet jongkok, Anda dapat memodifikasi toilet duduk dengan tambahan kaki kursi, yang memungkinkan Anda untuk melenturkan pinggul dan mengangkat kaki Anda sehingga Anda mendapatkan posisi jongkok.