Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, kacang bisa mendatangkan manfaat kesehatan. Tapi untuk individu tertentu kacang bisa membuat mereka sengsara karena alergi. Bahkan alergi kacang yang parah bisa menyebabkan seseorang kehilangan nyawa.
Tapi sebuah studi baru yang dimuat dalam The Journal of Allergy and Clinical Immunology menunjukkan alergi tersebut bisa disembuhkan dengan imunoterapi. Cara kerja imunoterapi adalah dengan memberi pasien sedikit demi sedikit makanan yang membuat mereka alergi. Porsi makanan tersebut ditingkatkan secara perlahan seiring berjalannya waktu. Langkah ini dipercaya bisa membangun sistem imun pasien terhadap alergen.
Penggunaan imunoterapi pada kasus alergi kacang bertentangan dengan pendapat umum karena biasanya para dokter menyarankan anak-anak yang alergi kacang untuk menghindari konsumsi kacang selama tiga tahun pertama hidup mereka, demikian tulis laman Medical Daily.
Advertisement
Melansir laman Glamour, Jumat (19/8/2016), studi terbaru ini mempelajari 40 orang anak sejak usia sembilan bulan hingga tiga tahun yang menjalani imunoterapi menggunakan sejumlah kecil protein kacang. Menurut laman The Guardian, satu-satunya efek yang didapat anak-anak tersebut adalah sakit perut. Tampaknya terapi ini berhasil karena 80 persen dari anak-anak tersebut bisa makan kacang tanpa masalah.
Studi lain yang dimuat dalam New England Journal of Medicine menemukan, hanya lima persen bayi yang mengonsumsi kacang mengembangkan alergi, sementara 19 persen lainnya tidak.
Akan jauh lebih mudah untuk memulai treatment ini sejak dini karena anak-anak yang tidak bersentuhan dengan kacang di usia awal mereka bisa membuat alergi terhadap kacang semakin parah. American Academy of Pediatrics menyarankan orangtua yang memiliki anak berisiko tinggi alergi kacang untuk memberi sedikit asupan pada tahun pertama mereka.