Sukses

Bidan Erna Dorong Ibu Hamil Jalani Tes HIV

Bidan Erna Wijayanti menggagas ide agar penggunaan dana sosial desa salah satunya digunakan tes HIV gratis pada ibu hamil.

Liputan6.com, Jakarta Iuran Rp1.000 tiap bulan per kepala keluarga tentu bukanlah hal luar biasa. Namun jadi luar biasa bila melibatkan banyak orang dan digunakan untuk hal positif. Salah satunya, menyelamatkan nyawa tak berdosa agar tak terinfeksi HIV.

Bidan Erna Wijayanti merupakan salah satu pengurus dana sosial di Desa Nagrak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ia menggagas ide penggunaan dana sosial di desa ini tak hanya untuk aktivitas posyandu, orang sakit, atau pun kelas ibu hamil melainkan juga tes HIV pada ibu hamil secara gratis di desanya.

"Masih ada di masyarakat yang untuk berobat saja masih berhutang. Sementara itu, HIV itu seperti fenomena gunung es. Seolah-olah tidak ada tapi ada lalu, baru ketahuan kalau tes," kata Erna.

Sementara itu, Subang memiliki otonomi daerah berbeda dengan yang lain, sehingga bagi ibu hamil untuk menjalani tes HIV harus membayar sebesar Rp27.500.

"Bagi ibu tertentu, ini terasa berat ya. Sehingga jika gratis, ini meringankan," kata Erna saat ditemui di Jakarta pada Jumat, 26 Agustus 2016.

Sesudah berkoordinasi dengan kader kesehatan, masyarakat, dan kepala desa, sejak Agustus 2015 dana sosial masyarakat ini pun salah satunya boleh digunakan untuk tes HIV ibu hamil. Hasilnya ditemukan dua ibu hamil yang positif HIV.

"Yang positif HIV ini sudah dilakukan rujukan pengobatan dan dukungan pendampingan dari rumah sakit. Alhamdulillah yang satu sudah melahirkan secara caesar dan anak sedang mendapatkan pengobatan," kata Erna

Berkat omongan dari mulut ke mulut, jumlah ibu hamil di Desa Nagrak terus bertambah. Dari Agustus 2015 hingga Agustus 2016 sekitar 195-an ibu hamil sudah jalani tes HIV di Puskesmas Palasari tempat bidan Erna bertugas.

"Di desa kan ada kelas ibu hamil, dari situ kan ada omongan dari mulut ke mulut. 'Sudah tes HIV belum, kalau belum tes saja'. Alhamdulillah sekarang yang di desa semua ibu hamil sudah terkover jalani tes HIV," paparnya senang.

Sambil ibu-ibu hamil ini menjalani tes, Erna--yang memang menjadi petugas yang melakukan tes HIV--memberikan edukasi tentang apa tujuan tes HIV. Ia juga menerangkan mengenai bahaya mengenai virus ini.

"Sambil saya periksa, sambil beri informasi mengenai ilmu-ilmu dasar HIV. Jadi biar mereka (tahu) tujuan dan manfaat (tes) itu buat apa," kata Erna.

Erna pun berharap, edukasi mengenai bahaya HIV lewat ibu hamil ini bisa disebarkan ke anggota keluarga yang lain.

Inovasi ide ini pun berhasil membuat Erna menjadi salah satu dari 216 tenaga kesehatan teladan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan di 2016.

"Penghargaan ini rasanya seperti mimpi bagi saya, apalagi ini tingkat nasional. Tapi mungkin ini sudah jadi takdir Maha Kuasa. Dan ini membuat saya memotivasi untuk melakukan yang terbaik," tutup Erna yang telah bekerja sebagai bidan selama 18 tahun.Â