Liputan6.com, Jakarta Pernikahan dan hubungan jangka panjang tidak didapat hanya dalam semalam. Perlu adaptasi yang terus-menerus untuk saling mengerti pribadi pasangan.
Para terapis pernikahan menyepakati enam hal berikut yang cenderung diabaikan oleh pasutri yang mampu memicu perpisahan, dilansir dari laman Huffingtonpost, Selasa (30/8/2016):
Baca Juga
1. Pasangan berhenti penasaran terhadap satu sama lain
Advertisement
Dalam sebuah pernikahan, tak ada yang lebih baik dari terus percaya bahwa pasangan Anda adalah sosok yang menarik perhatian, misterius, dan Anda begitu beruntung bisa menjadi seseorang yang jadi target cintanya.
Ketika Anda menghabiskan banyak waktu bersama, Anda akan mulai kehilangan apresiasi terhadap sosoknya di luar pernikahan, demikian yang disampaikan Melissa Fritchie, terapis pasangan di Santa Cruz, California.
"Seperti yang saya lihat pada klien-klien saya, kebiasaan bisa menumbuhkan kebosanan. Bahkan lebih parah lagi, kebiasaan bisa membuat seseorang enggan berusaha untuk mengikuti perkembangan pribadi pasangannya," ujarnya.
"Orang itu, yang duduk di hadapan Anda di meja makan selama enam tahun terakhir masih bisa memberi Anda kejutan," lanjutnya.
Maka biarkan misteri itu ada. "Tetap tanyakan hal-hal, tetap berbagi pandangan baru dan selalu gugah rasa ingin tahu terhadap satu sama lain," ujarnya.
2. Komunikasi berlebihan
Komunikasi memang kunci untuk hubungan yang sehat, tapi beberapa orang melakukannya secara berlebihan. Terus-menerus berkirim pesan, "Kamu tak apa-apa?" melalui ponsel atau media sosial bisa membuat pasangan Anda terbebani, demikian ungkap Kristin Davin, psikolog di New York City.
"Bila salah satu pasangan selalu ingin tahu apa yang sedang dilakukan, dipikirkan, atau dirasakan pasangannya terhadap hubungan mereka, hal ini bisa membuat pasangannya merasa tertekan. Ini pembunuh kebahagiaan," ujar Davin.
3. Seks menjadi sumber stres
Seks seharusnya menjadi penghubung bagi pasutri. Tapi ketika masalah muncul dan tidak ditangani dengan baik, apa yang terjadi di ranjang bisa menjadi pemicu stres yang membuat frustrasi.
"Jika seks berujung pada kesalahpahaman atau adu argumen yang membuat Anda khawatir, jangan abaikan hal itu," ujar Fritchie.
"Pembicaraan mengenai seks bisa sangat menantang jadi jangan takut untuk mencari dukungan dari terapis seks. Anda perlu berkomunikasi secara terbuka sehingga bisa mengutarakan keinginan Anda mencapai kehidupan seks yang membahagiakan," sarannya.
4. Sering ribut gara-gara uang
Uang memang penting bagi suatu hubungan. Bahkan, sebuah studi tahun 2013 menemukan, pasangan yang sejak awal sudah meributkan masalah keuangan--entah itu soal penghasilan, hutang, atau kisaran gaji--cenderung berisiko besar bercerai dibandingkan pasangan lainnya. Perbedaan pemikiran soal cara mengelola keuangan juga bisa menyebabkan masalah dan pertengkaran, demikian yang diungkap Lynn Zakeri, terapis pasangan di Skokie, illinois.
"Kemampuan untuk berkompromi sangat penting, tapi terkadang diperlukan lebih dari itu," ujarnya.
"Anda perlu melihat beberapa masalah dari sudut pandang pasangan Anda untuk bisa lebih memahaminya," lanjutnya.
5. Salah satu pasangan merasa tidak kuat
Saat istri Anda ingin pergi berakhir pekan bersama sahabat-sahabat wanitanya, sebaiknya izinkan saja. Terkadang menikmati waktu luang tidak bersama pasangan itu penting.
"Saya sering melihat seorang pasangan yang selalu ingin bersama-sama dengan pasangannya, sehingga sedikit sekali waktu untuk bisa bertemu teman-temannya," ujar Davin.
Sifat posesif dari pasangan menciptakan ketergantungan yang tidak sehat pada pasangan lainnya.
"Bila pasangan harus selalu bernegosiasi setiap kali akan meluangkan waktu dengan teman-teman, ini bisa membuat mereka ingin lari. Mereka akan semakin enggan berhubungan dengan Anda, bukan sebaliknya," jelas Davin.
6. Pernikahan bukan lagi prioritas
Menurut Christine Wilke, mendahulukan semua hal dan semua orang sebelum pasangan dan pernikahan Anda sama saja membiarkan pernikahan Anda berujung bencana.
Penyebab paling umum berakhirnya suatu hubungan biasanya karena ada banyak komitmen yang berlomba mendapatkan perhatian Anda, entah itu pekerjaan, jadwal olahraga anak, atau kehidupan sosial, dan lainnya.
Memang akan ada banyak hal di sekeliling pernikahan Anda, tapi pernikahan Anda harus menjadi prioritas utama.