Liputan6.com, Jakarta Dalam serangkaian percobaan, peneliti menemukan obat yang sangat efektif untuk menghentikan virus mematikan diri di dalam tubuh. Penemuan itu dilakukan oleh tim peneliti dari Florida State University (FSU), Johns Hopkins University dan National Institutes of Health.
Telah diuji sebagai terobosan medis sebagai regulator federal ras dalam penemuan pengobatan untuk infeksi yang menyebar melalui Amerika Serikat.
"Kami fokus pada senyawa yang memiliki jalur terpendek ke penggunaan klinis. Ini adalah langkah pertama menuju terapi yang dapat menghentikan penularan penyakit ini," ujar Profesor Hengli Tang, dari FSU.
Advertisement
Profesor Tang dan rekan-rekannya mengidentifikasi dua kelompok yang berbeda dari senyawa yang berpotensi dapat digunakan untuk mengobati Zika, dilansir laman Dailymail, Selasa (30/8/2016).
Satu menghentikan virus dari replikasi, dan lainnya menghentikan virus dari membunuh sel-sel otak janin, yang disebut neuroprogenitor. Dan salah satu senyawa yang dipakai untuk obat disebut niklosamida, obat yang disetujui dan tidak menunjukkan bahaya bagi wanita hamil.
Dan obat ini dipakai sebagai pengobatan untuk cacing pita. Para peneliti mengatakan obat dapat diresepkan oleh dokter, meskipun tes lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan rezim pengobatan khusus untuk infeksi.
Virus Zika pertama kali ditemukan pada 1947, sedikit yang mengethaui bagaimana virus ini bekerja, dan potensi impikasi kesehatan terutama di kalangan wanita hamil sampai wabah tahun lalu di Amerika Serikat.
Para peneliti di seluruh dunia telah bekerja untuk memahami penyakit yang dapat ditularkan baik oleh gigitan nyamuk maupun melalui hubungan seksual. Awal tahun ini, tim Profesor Tang adalah yang pertama menunjukkan virus Zika disebabkan fenotipe selular konsisten dengan mikrosefali.