Liputan6.com, London - Makan di atas pukul tujuh malam tak hanya berisiko obesitas. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahaya makan malam lebih mengerikan karena dapat memicu serangan jantung dan stroke.
Seperti diberitakan Dailymail, Kamis (1/9/2016), para ilmuwan percaya, makan malam bisa meningkatkan hormon stres tubuh. Ahli jantung bahkan memperingatkan, setelah makan sisakan waktu dua jam sebelum tidur.Â
Baca Juga
Studi yang akan dipresentasikan dalam European Society of Cardiology kongres di Roma ini mencatat, hasil penelitian terhadap lebih dari 700 orang dengan tekanan darah tinggi ternyata dapat memicu sejumlah penyakit seperti jantung dan stroke.
Advertisement
"Jika kita makan larut malam, tubuh berarti tetap bekerja seperti siang hari. Padahal semestinya saat malam hari tubuh diperuntukkan untuk santai dan tidur bukan bekerja," kata peneliti, Dr. Ebru Ozpelit.Â
Menurut Ozpelit, hormon stres yang dilepaskan setelah makan menyebabkan tekanan darah tidak menurun saat tidur-- yang biasanya harus terjadi. "Pada orang sehat, tekanan darah menurun setidaknya 10 persen ketika mereka tidur. Sedangkan mereka yang makan malam 2,8 kali cenderung mempertahankan tekanan darah tinggi semalaman."Â
"Jika tekanan darah tidak turun lebih dari 10 persen, maka hal ini akan meningkatkan risiko kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke dan penyakit kronis," kata Ozpelit.
Kendati demikian, orang yang memiliki tekanan darah normal juga diharapkan juga peduli akan temuan ini. Ozpelit menyarankan, setiap orang untuk tidak melewatkan sarapan, makan siang dan tetap makan malam dalam porsi kecil dan tak lebih dari pukul tujuh malam.Â
Penelitian sebelumnya mengungkap, makan malam di bawah pukul 7 malam dapat mengurangi risiko kanker payudara, menurunkan kadar gula darah, dan membantu membakar kalori. Para ahli berpikir demikian karena menemukan bukti bahwa tubuh membutuhkan makanan dan tidur ketika tiba gelap.
Â