Sukses

Bosan Lari Biasa? Ikut RetroRun, Ajang Lari Mundur Sambil Beramal

RetroRun yang bakal digelar Minggu, 18 September 2016 ini tidak meminta peserta lari maju ke depan melainkan berlari secara mundur.

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak ajang lari dalam beberapa tahun terakhir. Namun RetroRun yang bakal digelar Minggu, 18 September 2016 ini berbeda dari kebanyakan. Ajang ini tidak meminta peserta lari maju ke depan melainkan berlari secara mundur sejauh 3,8 kilometer. Seru bukan?

Peserta akan terbagi dalam beberapa kelompok lalu lari mundur ke belakang dimulai dari pelataran FX Sudirman pukul 05.30. Tak perlu cepat-cepat untuk menuju titik finish, cukup lari mundur sambil bersenang-senang bersama keluarga atau teman.

Tapi acara ini bukan sekadar bersenang-senang semata melainkan juga mengenal lebih dalam tentang kanker. Sehingga pada rute lari 3,8 km ada beberapa pos yang di dalamnya memberikan informasi mengenai mitos kanker, deteksi dini, dan kanker limfoma.

"Ini acaranya bukan lari kompetisi jadi nggak perlu cepat-cepatan. Dan kami berharap sepulang acara ini ada informasi mengenai kanker," kata Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Aru Wisaksono Sudoyo di pers konferensi acara RetroRun di Jakarta pada Senin (5/9/2016).

Selain pos-pos mengenai informasi kanker, Retrorun juga mengajak peserta bernostalgia di era 70, 80, dan 90-an lewat berbagai acara menarik. Para peserta pun bisa berfoto di setiap booth masing-masing era.

Antusias masyarakat mengikuti ajang ini begitu besar. Hingga kini sudah ada 700-an peserta yg mendaftar dari target 1000 orang. Biaya registrasi peserta seluruhnya akan disumbangkan ke YKI yang berguna bagi pasien kanker membutuhkan.

"Dari 1000 orang yang ikut pasti punya teman. Nah, diharapkan mereka bisa menyebarkan informasi tentang kanker," kata Country Manager PT Mundipharma Healthcare Indonesia, Mada Shinta Dewi.