Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian menarik mengenai khasiat cabai kembali terungkap. Tim studi dari University of Tasmania's School of Human Life Sciences menemukan, cabai mamu mencegah dan mengobati diabetes serta penyakit jantung di masa depan.
Kandungan dua bahan aktif cabai, yaitu capsaicin dan dhydrocapsaicin disebut dapat menurunkan kadar glukosa darah, mengurangi pembentukan lemak di dinding arteri, mencegah pembekuan darah dan beberapa efek samping buruk dari pemakaian obat tradisional.
Baca Juga
Tim juga menemukan indikasi bahwa capsaicinoid dapat mengurangi jumlah kolestrol jahat (LDL) dan tidak mempengaruhi jumlah kolestrol baik (HDL).
Advertisement
"Capcaisin dapat mengaktifkan sirkulasi tubuh sekaligus menghambat reseptor saraf yang menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit. Selain itu, capsaicin juga meningkatkan aliran darah ke perut dan merangsang produksi cairan pencernaan," ujar peneliti dari Australia tersebut, seperti dimuat Science Alert, Sabtu (10/9/2016).
Dalam catatan peneliti, penyakit kardiovaskular terus memberikan beban pada populasi masyarakat sehingga pengembangan dan pengobatan dari bahan alami menjadi sangat penting.
Pemimpin studi, Dr. Kiran Ahuja dan tim saat ini sedang mengevaluasi efektivitas cabai dan aspirin untuk mengencerkan darah.
"Penelitian ini akan menyelidiki berapa jumlah cabai yang dibutuhkan untuk memberikan efek yang sama seperti dosis standar aspirin pada trombosis dan penyakit kardiovaskular. Dan akan ditindaklanjuti dengan studi intervensi makanan," kata Ahuja.
Ahuja menambahkan, aspirin umumnya digunakan untuk menghambat agregasi platelet (berhubungan dengan trombosis), namun memiliki efek samping yang buruk seperti menyebabkan pendarahan pada perut pasien. Ia mengatakan bahwa suatu hari cabai akan menggantikan aspirin, atau dikombinasikan dengan aspirin, sebagai obat pencegahan dan mengobati penyakit kardiovaskular.