Liputan6.com, Jakarta Tidak semua orang suka berolahraga, khususnya yang dilakukan di gym. Mengapa? Banyak orang berpendapat bahwa berolahraga di gym membosankan dan tidak bisa dipungkiri, hal yang mudah membuat kita merasa bosan lambat laun akan dilupakan dan enggan untuk dilanjutkan.
Namun sebetulnya ada beberapa orang juga yang awalnya tidak begitu menyukai berolahraga tetapi akhirnya termotivasi juga untuk melakukannya.
Penasaran apa yang membuat mereka tertarik sekejap atau setidaknya menjadi lebih niat membuang keringat dengan cara sehat ini?
Jawabannya seperti dimuat di laman TIME, Rabu (26/10/2016), adalah musik. Tentunya Anda sudah terbiasa melihat seseorang yang tengah berlari atau melakukan aktivitas olahraga lainnya sambil mendengarkan musik bukan?
Ya, menurut para peneliti di University of British Columbia, Kanada, mendengarkan musik saat berolahraga, khususnya latihan olahraga yang tergolong dalam kategori High Intensity Interval Training (HIIT) seperti lari, sprint, jalan cepat, angkat beban dan kegiatan serupa yang didesain untuk meningkatkan metabolisme sekaligus memicu pembakaran lemak dalam tubuh, terbukti membuat seseorang lebih nyaman dan menikmati sesi berolahraganya dibandingkan mereka yang melakukannya dengan hampa tanpa iringan suara musik untuk menyemangatinya.
Hal itu dibuktikan melalui sebuah penelitian yang mereka lakukan beberapa waktu lalu terhadap sejumlah orang yang ditemui sedang berolahraga di area sekitar kampus.
Baca Juga
Para peneliti menanyakan kepada mereka yang sedang berolahraga sambil mendengarkan lagu dan yang tidak soal kepuasan melakukan aktivitas tersebut dengan adanya atau tanpa adanya lagu kepada masing-masing individu.
Sebagian besar dari mereka mengaku bahwa mendengarkan lagu jauh lebih menyenangkan dan membuat kegiatan tersebut lebih menarik untuk dilakukan bahkan untuk mereka yang tidak terlalu suka melakukannya secara rutin.
“Mendengarkan musik secara tidak langsung membuat kegiatan olahraga tersebut menjadi terasa lebih singkat waktunya namun energi yang terkuras tetap banyak,” ujar salah satu peneliti di universitas tersebut.
Ia lanjut menjelaskan, musik, terutama yang iramanya kencang dan cepat secara tidak langsung memacu adrenalin sekaligus menumbuhkan semangat lewat psikis seseorang.
Pasalnya, tubuh orang tersebut akan termotivasi untuk bergerak mengikuti irama lagu dan fokus pun jadi lebih teralihkan pada lagu atau lirik yang dinyanyikan dalam lagu tersebut.
Inilah alasannya kenapa waktu terasa lebih singkat ketika berolahraga sambil mendengarkan lagu. Tanpa adanya lagu atau irama yang memotivasinya untuk bergerak, orang tersebut cenderung akan lebih fokus pada hal atau aktivitas yang ia lakukan yaitu, berolahraga.
Tentunya ia akan sangat mungkin menghabiskan waktu untuk memperhitungkan jarak yang sudah berhasil ia tempuh, berapa lama waktunya, serta menjadi sangat fokus pada rasa-rasa letih di bagian sendi kaki atau bagian tubuh lainnya yang sedang aktif digerakkan untuk kegiatan olahraga tersebut.
Advertisement