Sukses

6 Fakta Menarik tentang Indra Penciuman

Mencium aroma sesuatu adalah hal yang umum dilakukan setiap makhluk.

Liputan6.com, Jakarta Mencium aroma sesuatu adalah hal yang umum dilakukan setiap makhluk. Bahkan orang memiliki bau favorit seperti bau bayi habis mandi atau bau parfum menurut penelitian baru.

Namun, mengapa indra penciuman sangat penting dari kehidupan kita? Berikut ini beberapa fakta menarik terkait indra penciuman, dilansir laman Mirror, Rabu (14/9/2016).

1. Hidung baru

Anda dapat mencium segarnya bunga aster setiap bulan karena sel aroma Anda diperbarui setiap 28 hari. Sehingga setiap empat minggu Anda mendapatkan hidung baru.

2. Mengingat bau

Bau adalah hal yang paling sensitif dari semua indra. Orang ingat bau dengan akurasi 65 persen setelah satu tahun. Sementara recall visual sekitar 50 persen setelah tiga bulan.

Penelitian menunjukkan bahwa bau adalah arti yang paling terkait dengan ingatan emosional kita. Studi menunjukkan bahwa 75 persen dari emosi yang dipicu oleh bau yang terkait dengan kesenangan, kesejahteraan, emosi, dan memori.

Sebuah survei menemukan 85 persen dari semua orang ingat masa kecil ketika mereka mencium bau krayon dan pena berwarna.

3. Penciuman bosan

Indra penciuman itu mudah bosan. Ketika memasuki toko roti atau bunga, Anda menyadari aroma yang ada di sekitarnya. Namun saat keluar, Anda membaui aroma yang beda.

4. Penciuman wanita lebih tajam

Penciuman seorang wanita jauh lebih kuat dari pria. Hal itu meningkat bahkan lebih parah saat pertama menstruasi. Dan puncaknya ketika dia dalam kondisi paling subur.

5. Penciuman manusia lemah

Manusia memiliki 5-6000000 sel bau mendeteksi, tapi tidak seberapa dibandingkan dengan binatang. Kelinci memiliki 100 juta dan anjing 220 juta.

6. Keringat unik

Lupakan sidik jari atau CCTV. Keringat bisa menjadi hal besar untuk kejahatan. Ahli kimia Israel mengatakan makanan yang kita konsumsi, obat yang kita ambil, gender, bahkan keadaan pikiran, dan semua yang bergabung untuk membuat keringat setiap orang unik

Dr Michael Gozin, dari Tel Aviv University School of Chemistry, dan tim mengatakan setiap orang memiliki sidik jari kimia sendiri.