Liputan6.com, Jakarta Anak-anak zaman sekarang kerap diperlihatkan iklan-iklan yang mempromosikan bentuk tubuh ideal masa kini. Namun pada saat yang bersamaan, iklan makanan cepat saji juga turut mendorong mereka untuk mengkonsumsi hidangan kurang bergizi tersebut.
Pasalnya, setiap anak mengalami kesulitan mencoba menyeimbangkan gaya hidup sehat untuk keindahan bentuk tubuh dengan hasrat atau keinginan mengunyah makanan cepat saji.
Baca Juga
Seperti dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (1/10/2016), hal tersebut kemudian berujung dengan setiap anak tersebut mengalami kesulitan mengontrol berat badan mereka.
Advertisement
Sebuah fakta menguak bahwa kasus obesitas meningkat dua kali lipat pada anak-anak dan empat kali lipat pada remaja dalam 30 tahun terakhir.
Hari ini, lebih dari sepertiga dari anak-anak atau remaja kelebihan berat badan atau menderita obesitas. Berbicara tentang berat badan pada usia berapa pun sangatlah sensitif.
Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak-anak untuk mengonsumsi makanan sehat agar mereka tidak harus menderita penyakit obesitas nantinya saat beranjak dewasa?
Kendalikan makanan dan minuman yang dikonsumsinya
Anda harus upayakan memasak sendiri di rumah untuk persediaan bekalnya ke sekolah. Perbanyak sayuran dan buah. Lama-lama, anak akan terbiasa dengan hidangan masakan yang disajikan dari rumah. Dengan begitu, lebih rendah tingkat kemungkinannya untuk sang anak menyukai makanan lain bahkan makanan cepat saji, selain dari yang selalu disiapkan dari rumah.
Buat peraturan
Alangkah baiknya untuk para orangtua memberikan peraturan soal berapa kali dalam jangka waktu tertentu sang anak diperbolehkan mengonsumsi makanan cepat saji. Jadi anda bisa mencoba memberikan peraturan dengan memperbolehkannya makan dari restoran cepat saji hanya sebulan sekali. Ketegasan orangtua yang dipertahankan secara konsisten akan membuat anak lebih mau menuruti sang orangtua dan menghormati ajaran mereka.
Menjadi orangtua kreatif
Jika anak sudah terlanjur menyukai makanan cepat saji, maka tugas para orangtua adalah untuk berpikir kreatif yaitu, buat makanan cepat saji sehat versi rumahan. Para orangtua bisa membeli roti, daging, sayur, kentang seperti yang biasa disajikan di restoran cepat saji, namun dengan bahan dasar yang lebih sehat dan dimasak dalam waktu tertentu yang lebih lama dari makanan restoran cepat saji.