Liputan6.com, Jakarta Dari rumor tentang ukuran kaki hingga kehidupan seks, ada banyak kesalahan informasi tentang pria dan fisiknya. Pria sendiri mungkin tidak mengetahui apa yang benar untuk mengklarifikasi rumor atau mitos-mitos yang bertebaran di masyarakat.
Untuk mengetahuinya, berikut adalah lima asumsi klasik mengenai tubuh pria yang kurang benar, seperti dilansir dari Livescience, Jumat (16/9/2016):
Baca Juga
1. Pria memikirkan seks setiap 7 detik
Advertisement
Dalam satu survei paling komprehensif tentang kebiasaan seksual di negara-negara Amerika, yang dilakukan oleh Edward Laumann dan koleganya pada tahun 1994, 43 persen pria melaporkan tidak berpikir tentang seks setiap hari, melainkan hanya antara beberapa kali seminggu hingga beberapa kali dalam sebulan.
2. Air mani penuh dengan kalori
Menurut Dr. Rachel Vreeman dari Indiana University, cairan air mani terdiri dari air dan nutrisi seperti vitamin C, kalsium, dan magnesium. Selain itu air mani juga mengandung fruktosa gula, namun hanya lima sampai tujuh kalori.
“Ini (air mani) tidak mungkin membuat masalah diet, namun ini juga tidak boleh digunakan dalam argumen untuk apapun,” ujarnya.
3. Jika Anda mencukur jenggot atau rambut, maka rambut tersebut akan tumbuh lebih cepat, lebih tebal, dan kasar
“Jika itu benar, kita akan memiliki obat untuk kebotakan pria. Rambut mungkin terlihat lebih gelap dan kasar karena belum terkena paparan atau sinar matahari. Setelah tumbuh, ia akan terlihat identik dengan rambut yang sebelum dicukur,” ujar Dr. Aaron Caroll dari Indiana University, yang juga penulis buku Don't Swallow Your Gum: Myths, Half-truths and Outright Lies About Your Body and Health.
4. Pria dengan kaki besar juga memiliki penis yang besar
Memang benar bahwa perkembangan penis dan jari-jari kaki (sama seperti klitoris dan jari-jari tangan), dipengaruhi oleh gen yang sama. Namun panjang anggota tubuh yang satu, misalnya jari-jari kakinya, tidak bisa dipakai untuk memprediksi panjang penisnya.
Dalam sebuah studi terhadap lebih dari 3.000 pria, tidak ditemukan adanya korelasi antara ukuran kaki dan dan ukuran penisnya. Selain itu sebuah studi tahun 2002 yang dipimpin oleh Jyoti Shah di St. Mary's Hospital di London, membandingkan ukuran kaki untuk mengukur dengan hati-hati bagian pribadi para pria, hasilnya tidak ada korelasi yang ditemukan.