Liputan6.com, Jakarta Keberadaan teknologi di era masa kini seringkali membuat anak lebih suka bermain dengan alat perangkat elektronik dibandingkan melibatkan diri dalam suatu aktivitas yang mengharuskan mereka bergerak aktif.
Menghentikan anak dari kegiatan penggunaan teknologi tentunya bukan hal yang mudah. Namun ada beberapa trik yang setiap orangtua bisa terapkan untuk setidaknya mengurangi atau meminimalisir frekuensi penggunaan teknologi tersebut pada anak.
Baca Juga
Berikut 6 trik yang bisa diterapkan oleh para orangtua seperti dilansir dari Live Science, Senin (19/9/2016):
Advertisement
1. Batasi waktu sendirian
Menurut seorang peneliti dari California State University di Fullerton, Ofir Turel, jika anak kerap menggunakan komputer dalam keseharian mereka, maka salah satu cara terbaik untuk mengurangi frekuensi penggunaanya adalah dengan meletakkan komputer tersebut di salah satu ruangan dalam rumah yang sering digunakan seluruh anggota keluarga.
Hal ini akan membuat anak Anda berpikir dua kali untuk memainkan komputer di depan Anda atau anggota keluarga lainnya lantaran merasa selalu diperhatikan. Selain itu, orangtua dengan mudahnya bisa memantau situs yang dikunjungi sang anak dan menghindari mereka dari yang tidak diinginkan atau tidak wajar untuk usia mereka.
2. Gunakan kata sandi
Sebetulnya setiap orangtua tidak seharusnya memanjakan anak mereka dengan menyediakan perangkat teknologi. Cara terbaik adalah meminjamkan perangkat teknologi seperti handphone milik Anda kepada mereka. Dengan begitu Anda bisa terus tahu apa pun yang anak Anda lakukan atau cari di internet.
Namun apabila sudah terlanjur membelikannya handphone, maka orangtua disarankan untuk membuat kata sandi yang hanya diketahui oleh mereka sehingga sang anak harus meminta tolong kepada kedua orangtuanya terlebih dahulu sebelum bisa menikmati game atau apapun yang ditawarkan oleh perangkat teknologi tersebut.Â
pastikan mereka hanya bermain menggunakan perangkat teknologi milik Anda atau miliknya namun atas izin dari Anda. Jangan lupa untuk menggunakan kata sandi yang susah ditebak oleh anak.Â
Gunakan transisi
3. Gunakan transisi
Ketika Anda berniat untuk menghentikan anak dari penggunaan teknologi lantaran sudah waktunya makan atau tidur, pastikan peringatan diberikan 10 menit sebelum sang anak betul-betul harus berhenti. Jika Anda menghentikannya secara langsung, sangat mungkin ia akan menangis atau kecewa karena harus berhenti mendadak dari sebuah permainan seru.
Namun jika Anda memberikannya waktu 10 menit untuk berhenti, ia akan lebih lega melepaskan perangkat teknologi tersebut nantinya saat 10 menit yang diberikan sudah berakhir. Ini dikarenakan ia merasa bahwa dirinya diberi kesempatan untuk menyelesaikan atau menikmati sesuatu setidaknya 10 menit lebih lama dibandingkan tidak sama sekali.
4. Ingat, Anda bosnya
Jika segala bentuk peringatan tidak manjur membuat sang anak berhenti gunakan perangkat teknologi seperti handphone dan komputer, maka Anda bisa langsung menggunakan wewenang Anda sebagai orangtua yaitu, membatasi akses penggunaan teknologi mereka.Â
Anda bisa dengan mudahnya matikan listrik, wifi atau sita handphone mereka dan tidak harus cemas akan isak tangis atau potensi ngambek yang umumnya akan ditunjukan oleh anak sebagai tanda kekecewaan mereka. Anak akan lama-lama terbiasa dengan peraturan keras Anda karena layaknya manusia, mereka akan beradaptasi.Â
Advertisement
Cari kesibukan baru
5. Cari kesibukan baru untuk mereka
Jangan biarkan anak keseringan di rumah sepulang sekolah dan tidak melakukan apa-apa. Ini tentunya bisa membuat mereka lebih rentan terhadap penggunaan teknologi secara berlebihan. Daftarkan anak Anda untuk ikut latihan olahraga seperti sepak bola, basket, menari, kemudian kelas untuk melatih kreativitas seperti melukis, memainkan alat musik dan masih banyak lagi.
6. Berikan contoh yang baik
Para orangtua harus ingat bahwa perilaku mereka kemungkinan besar akan selalu dicontoh oleh anak mereka hingga dewasa nanti. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila Anda tidak menggunakan perangkat teknologi apa pun di depan mereka. Kebiasaan positif yang dilakukan secara rutin ini bisa membantu mereka lebih terbiasa dengan lingkungan yang terbebas dari teknologi.