Liputan6.com, Jakarta Dalam 10 tahun, kasus obesitas mungkin tak lama lagi akan menurun. Hal ini menyusul penemuan ilmuwan mengenai satu suntikan yang dapat membantu penderita obesitas memerangi nafsu makan.
Seperti dilansir Mirror, Selasa (20/9/2016), tindakan terbaru yang bisa dokter lakukan untuk mengatasi obesitas sejauh ini adalah operasi gastric bypass (pemotongan lambung). Metode ini memiliki hasil yang dramatis dan terbukti dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2--yang menjadi masalah bagi penderita obesitas.
Baca Juga
Dengan operasi ini, secara otomatis, seseorang akan mudah kenyang. Dan seiring waktu, berat badannya akan menurun.
Advertisement
"Alasan utama untuk menurunkan nafsu makan adalah hormonal. Dengan gastric bypass, makanan dicerna sampai di bagian bawah usus. Akibatnya, usus melepaskan campuran hormon yang mampu menipu otak dan berpikir Anda kenyang," ujar ilmwan dari Imperial College London.
Sayangnya, prosedur ini cukup mahal dan memiliki risiko kematian satu banding 500 orang.Â
Jadi muncul pertanyaan yang menarik. Apakah dengan suntikan hormon ini bisa meniru efek dari gastric bypass tanpa operasi yang sebenarnya?
Para ilmuwan telah melakukan percobaan ini. Dalam studi tersebut itu, para peneliti menemukan orang gemuk memiliki tingkat hormon yang membuatnya mudah lapar.
Profesor kedokteran di Imperial College, London, Sir Steve Bloom percaya, suntikan hormon juga tidak memiliki efek samping.
"Dalam tes, dua pria obesitas disuntik dengan hormon. Kemudian mereka harus menghabiskan kari ayam dengan kalori sekitar 280. Kedua pria itu mengatakan tidak lapar sama sekali. Mereka benar-benar mengaku kenyang," ungkapnya.
Menurut rekan peneliti, Patricia Tan, berkat suntikan hormon, pasien makan hingga 30 persen lebih sedikit. Sejauh ini, tiga hormon OXM, PYY dan GLP1 itu membuat seseorang berhenti makan.
Kini, para ilmuwan berharap untuk mengembangkan injeksi dan efek yang tahan lama.