Liputan6.com, Jakarta Angela Gregory, seorang terapis di Nottingham University Hospital mengakui adanya peningkatan jumlah pria muda yang mencari pengobatan untuk masalah disfungsi ereksi. Peningkatan disfungsi ereksi tersebut terjadi akibat kecanduan menonton film porno online.
Paparan gambar-gambar dan film porno disebut mengikis kadar sensitif pria sehingga mereka tak bisa cepat terangsang saat berduaan dengan pasangan mereka. Angela pun menyalahkan smartphone dan gawai yang menyediakan akses mudah menonton film porno.
"Sebelumnya orang-orang yang mengalami disfungsi ereksi yang dirujuk ke klinik kami sebagian besar orang tua yang memiliki penyakit diabetes, atau penyakit kardiovaskular. Tapi ketika pria muda menjalani tes, mereka tidak berkaitan dengan penyakit tertentu," kata Angela seperti dikutip laman Times of India, Selasa (20/9/2016).
Advertisement
Menurut sebuah studi dalam Journal of Sexual Medicine 2014, satu dari setiap pasien disfungsi ereksi berusia di bawah 40 tahun. Penelitian lain mengklaim bahwa menonton film porno seperti kecanduan narkoba yang menyebabkan kenikmatan seksual menurun dan libido yang berkurang.
(Aluna Swara)