Sukses

Calon Ibu, Ini Rahasianya Supaya Anak Terlahir dengan Otak Jenius

Ternyata mendengarkan musik klasik Mozart bukan pemicu utama perkembangan otak janin.

Liputan6.com, Jakarta Setiap wanita hamil tentunya mendambakan seorang anak yang otaknya cerdas dan bisa membuat kedua orangtuanya bangga dengan apa pun kemampuannya nanti ketika sudah lahir.

Umumnya, mereka yang terobsesi atau memiliki keinginan kuat untuk memiliki anak berotak cerdas akan lebih banyak menghabiskan waktu mendengarkan lagu klasik karya komponis musik klasik terbaik di dunia, Mozart.

Ini dikarenakan dentuman halus nan lembut instrumen musik klasik dianggap memiliki keistimewaan tersendiri untuk menggerakkan otak janin dan membuatnya aktif.

Meski hal tersebut sudah menjadi rahasia umum untuk para calon ibu terapkan apabila ingin anaknya terlahir cerdas dan menjadi sosok yang berguna di dunia nantinya, namun ternyata kecerdasan otak sang bayi ternyata tidak bergantung sepenuhnya pada jenis musik yang para ibu nyalakan setiap hari untuk si kecil dengar.

Bahkan, alunan musik klasik mungkin tidak memiliki pengaruh sebesar itu pada otak janin seperti yang telah diasumsikan banyak orang pada umumnya.

Faktanya, makananlah yang sebetulnya merupakan faktor penentu paling utama dan memiliki pengaruh paling kuat pada otak janin dan segala aktivitasnya di dalam perut.

Fakta ini merupakan kesimpulan yang telah disepakati para peneliti di University of Alberta, Kanada untuk menjelaskan hasil penelitian terbaru mereka soal faktor yang paling akurat dan terbukti memainkan peran dalam proses pembentukan sekaligus perkembangan otak janin.

Melalui studi bertajuk Canadian Healthy Infant Longitudinal Development yang melibatkan setidaknya 688 anak kecil, para ilmuwan berhasil mengungkap adanya keterkaitan kuat antara makanan yang dikonsumsi sang ibu ketika hamil dengan kemampuan kognitif otak janin.

Para ilmuwan menjelaskan bagaimana makanan, khususnya buah-buahan, yang dikonsumsi wanita hamil setiap harinya tidak hanya membantu membuat otak janin lebih efektif, namun juga terbukti membantu meningkatkan kemampuan kognitif otak sang anak bahkan satu tahun pasca kelahirannya.

“Buah kaya akan kandungan yang sehat untuk tubuh seperti antioksidan, vitamin, mineral, dan serat prebiotik. Selain itu, buah juga membuat fungsi kognitif anak lebih efektif perkembangannya,”kata Direktur Good Housekeeping Institute, Jaclyn London kepada Woman's Day, mengutip Senin (26/9/2016).

Namun menurutnya hal ini jangan sampai membuat para ibu hamil enggan mengonsumsi makanan lain selain buah-buahan. Bagaimana pun kesehatan dirinya dan juga si bayi tergantung pada jumlah makanan yang masuk ke tubuh sang ibu.

Kecerdasan bisa dilatih saat ia sudah terlahir nanti dan juga dengan bimbingan khusus para guru di sekolah.