Sukses

Awas, Gangguan Tidur Bisa Ancam Kesehatan Jantung

Kurang atau kelebihan tidur dapat meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit jantung.

Liputan6.com, Jakarta Tahukah Anda, gangguan tidur seperti terlalu sedikit atau terlalu banyak waktu yang disisihkan untuk tidur dapat menimbulkan risiko penyakit jantung?

Seorang profesor di fakultas kedokteran Columbia University di New York, Amerika Serikat yang juag merupakan bagian dari American Heart Association, Marie-pierre St-Onge, telah melancarkan sebuah penelitian khusus guna mengetahui lebih lanjut keterkaitan gangguan tidur pada penyakit kardiovaskular.

"Tidur singkat yaitu di bawa 7 jam dan tidur panjang yaitu dalam kurun waktu melebihi waktu tersebut meningkatkan risiko terserangnya seseorang oleh penyakit kardiovaskular," demikian pernyataan resminya.

Atas permintaan asosiasi jantung, St-Onge dan rekan-rekannya mengulas penelitian tidur dan kesehatan jantung. Banyak penelitian berfokus pada insomnia. Insomnia didefinisikan sebagai sulit tidur atau terjaga dari tidur selama setidaknya tiga hari seminggu selama tiga bulan atau lebih.

Fokus lain dari penelitian ini yaitu apnea, suatu kondisi yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sejenak rata-rata lima kali atau lebih per jam tidur.

Selain itu, penelitian juga telah dikaitkan masalah tidur dengan obesitas dan diabetes tipe 2.

"Hal-hal tersebut adalah dua kondisi utama di mana ada studi intervensi yang menunjukkan bahwa faktor risiko meningkat saat waktu tidur diubah", ujar St-Onge.

Menurutnya, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami hubungan, juga untuk memberikan wawasan yang lebih baik apakah masalah tidur mempengaruhi kolesterol, trigliserida dan tanda-tanda peradangan.

"Pasien perlu menyadari bahwa tidur cukup penting, seperti aktif secara fisik dan makan diet seimbang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak dan ikan juga penting untuk kesehatan jantung", terangnya.