Liputan6.com, Jakarta Satu sampai empat persen populasi dunia rupanya memiliki sinestesia, kondisi seseorang ketika mengalami pencampuran indera. Hal ini bisa secara otomatis membentuk hubungan mental yang lebih kuat antara suara, kata dan gambar kata yang muncul dalam pikiran.
Dalam hal ini, seseorang dengan sinestesia mungkin selalu melihat huruf "Y" biru atau kuning, bahkan ketika orang lain melihatnya di cetak hitam. Lantas, apakah ini ada keterkaitan dengan gangguan saraf?
Seorang ahli saraf di Emory University, Dr. Krish Sathian mengatakan kondisi ini masih menjadi perdebatan.
Advertisement
"Sampai sekarang, tidak jelas apakah persepsi orang pada sinestesia merupakan cara mereka mengasosiasikan suara tertentu yang mereka dengar dengan gambar mental yang mewakili suara mereka, atau apakah sumber tersebut adalah sesuatu yang sama sekali berbeda," katanya, seperti dimuat Livescience, Selasa (27/9/2016).
Dalam studi baru, para peneliti melihat 17 orang dengan kondisi ini. Ilmuwan kemudian meminta mereka untuk mengikuti tes mengenai hubungan mental mereka antara suara-suara tertentu dan representasi visual dari suara-suara dalam pikiran mereka.
Misalnya, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang-orang tanpa sinestesia sering mengasosiasikan suara yang diwakili oleh huruf "m" dan "l" dengan bentuk bulat. Namun, orang-orang juga cenderung mengasosiasikan suara lain, seperti yang diwakili oleh "k" atau "t" dengan bentuk sudut.
Para peneliti ingin melihat bagaimana orang dengan sinestesia bekerja. Para peserta mengambil tes komputer yang disebut tes asosiasi implisit, yang dirancang untuk menguji kekuatan asosiasi mental seseorang antara satu ide dan lain.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa orang dengan sinestesia tampaknya membentuk asosiasi mental yang lebih kuat antara suara-suara tertentu dan bentuk bulat atau sudut, dibandingkan dengan yang biasanya terjadi pada orang tanpa sinestesia. Selain itu, para peneliti tidak hanya menggunakan suara kata-kata tetapi juga suara dari "pseudowords", atau kata-kata tanpa makna dalam bahasa Inggris.
"Karena orang-orang dengan sinestesia juga lebih mungkin untuk mengasosiasikan pseudowords ini dengan bentuk bulat atau sudut, hasil menunjukkan bahwa pencampuran indera dapat meluas ke beberapa domain yang melibatkan persepsi," tulis penelitian yang diterbitkan European Journal of Neuroscience.
Jenis yang paling umum dari sinestesia adalah mereka bisa melihat warna dengan huruf tertentu. Mekanisme sinestesia ini mungkin ada hubungannya dengan bagaimana beberapa orang belajar huruf pada masa kanak-kanak, kata para peneliti. Sebagai contoh, satu studi sebelumnya menyatakan bahwa magnet kulkas populer yang berbentuk seperti huruf berwarna-warni mungkin berkontribusi terhadap pengembangan sinestesia pada beberapa orang, kata Sathian.
Jadi, apakah Anda termasuk yang memiliki sinestesia?