Liputan6.com, Jakarta Selain kebutuhan dasar logistik dan pengungsian sementara, persoalan mandi cuci kakus (MCK) dan kebutuhan air bersih menjadi masalah bagi para warga korban banjir bandang di wilayah Garut sekitarnya.
"Hari ini PMI akan membangun Fasilitas MCK darurat yang menjadi salah satu permasalah warga yang terdampak (banjir Garut)," ungkap Korlap PMI Kabupaten Bogor, Abidin dalam keterangan pers, Sabtu (24/9/2016).
Lebih lanjut dia mengatakan, PMI akan membuat delapan MCK darurat di perkampungan warga yang terdampak salahsatunya di kecamatan Cimacan. Hal ini dilakukanya karena penyediaan MCK yang tidak baik sangat berpotensi menimbulkan timbulnya berbagai penyakit seperti diare dan penyakit kulit dan lainnya.
Advertisement
Sementara itu, untuk penyediaan air bersih warga yang terdampak, PMI bekerjasama dengan pihak Perusahaan Daerah Air Minum Garut untuk menyuplai kebutuhan air setiap harinya.
"Setiap harinya kita menerjunkan enam kendaraan mobil tangki air dengan kapasitas 5000 liter untuk memenuhi dan mensuplai pasokan di pemukiman warga yang terdampak," ujar Abidin.
Salah satu warga, yeyet (52) mengatakan, dampak dari banjir bandang yang menimpa rumahnya ini mengakibatkan tersendatnya saluran air bersih di rumahnya. Sumur yang berada di rumahnya pun tak luput dari kotoran lumpur dan genangan air yang sampai hari ke empat ini masih menggenangi sebagian belakang rumahnya.
"Sumur di rumah kotor sehingga kebutuhan di air bersih terganggu, Dengan adanya bantuan air bersih merasa terbantu," ungkap yeyet.
Tak hanya air bersih, setiap warga pun mendapatkan jerigen air, serta larutan penjernih air untuk kebutuhan mendapatkan air bersih.