Liputan6.com, Jakarta Penulis buku "r.i.s.a.r.a" Sara Wijayanto punya dua orang sahabat dari alam yang berbeda bernama Lisa dan Suti. Sara bercerita kalau mendiang Lisa adalah korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sementara Suti korban pelecehan seksual sang ayah tiri.
Lisa dan Suti tak jarang menjadikan Sara Wijayanto sebagai tempat curhat (curahan hati). Kedua hantu tersebut kerap mengatakan menyesali semua tindakan yang mereka ambil di semasa hidup sampai mereka bisa jadi seperti ini.
Menurut Sarah semua cerita yang disampaikan Lisa dan Suti dapat menginspirasi mereka yang masih hidup. "Kalau misalnya dilihat semua cerita si hantu-hantu ini intinya adalah kita sebagai manusia harus bisa lebih menghargai diri sendiri," kata Sara di Redaksi Liputan6.com pada Senin (26/9/2016)
Advertisement
Dari kasus yang menimpa Lisa, lanjut Sara, para perempuan harus berani untuk melapor apabila menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan apa saja. Baik verbal maupun ucapan. Jangan menyesal seperti yang dilakukan Lisa. Memilih untuk bertahan yang pada akhirnya membuat dia tidak kuat menjalani itu semua.
"Perempuan bisa mengadu ke Komnas perempuan atau setidaknya punya keberanian untuk minta tolong ke keluarga agar bisa menarik orang tersebut dari keadaan tersebut," kata Sara. Lisa meninggal dunia akibat kecelakaan mobil sewaktu mau kabur dari rumah sang suami.
Sementara hantu Suti mati bunuh diri karena telah menjadi korban pelecehan ayah tirinya. Sara Wijayanto mengaku masih merasakan sakit hati yang teramat perih setiap kali mendengar penyesalan dari Suti.
"Suti bilang 'Aku tidak seperti ini dulunya. Tidak sejelek ini. Aku dulu cantik. Aku menyesal telah bunuh diri'," kata Sara.
"Kenapa dulu tidak kabur atau lari ke rumah tetangga untuk minta tolong," kata Sara Wijayanto menambahkan.