Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang gemar menggunakan spons ketika sedang mandi. Namun jangan salah, spons mandi bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri jika kita tidak rutin menggantinya, kenapa bisa?
Ini karena sel-sel kulit mati terjerat dalam celah-celah spons mandi setelah Anda menggunakannya untuk menggosok kulit.
“Setelah menggunakannya, Anda menempatkan kembali spons mandi tersebut dalam kamar mandi, yang memiliki suhu hangat, lembab, dan kotor. Inilah yang menyebabkan bakteri, ragi, dan jamur, tumbuh di spons mandi Anda,”ujar seorang dokter kulit di Knight Dermatology Institute, J. Matthew Knight, MD.
Advertisement
Sebuah studi terkenal yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Microbiology, menemukan bahwa spons mandi merupakan tempat berkembang biak berbagai jenis spesies bakteri, serta bakteri yang semakin banyak jumlahnya dalam semalam, seperti dilansir dari Foxnews, Sabtu (1/10/2016).
Namun ada yang lebih buruk, jika Anda menggunakan spons mandi tersebut ke kulit Anda, bakteri memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam setiap celah di kulit Anda, sehingga dapat menyebabkan iritasi dan infeksi. Itu sebabnya Knight memperkirakan 9,8 dari 10 dokter kulit tidak menyetujui pemakaian spons mandi.
“Tetapi jika Anda tetap menyukai penggunaan spons dalam aktivitas mandi Anda, lebih baik rutin menggantinya setiap tiga hingga empat minggu. Namun jika spons mulai mengembangkan jamur di atasnya atau mulai berbau apek, segera ganti spons tersebut,” ujar seorang dokter kulit berbasis di New York, Sejal Shah, MD.
Untuk membuatnya lebih tahan lama, jangan meninggalkan spons di dalam kamar mandi, karena suhu ruangan kamar mandi memicu bakteri tumbuh. Lebih baik, keringkan di suatu tempat dimana ruangan tersebut tidak lembab dan memiliki sirkulasi udara.