Liputan6.com, Jakarta Cemburu sering dijadikan alasan untuk melukai atau bahkan melenyapkan nyawa orang lain. Cemburu karena pasangan ketahuan selingkuh atau karena iri melihat orang lain lebih sukses dari kita terkadang bisa menutup mata hati sampai-sampai kita nekat melakukan satu tindakan yang justru merugikan diri sendiri.
Ketua Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian Psikiatri dr Nurmiati Amir SpKJ(K) mengatakan cemburu sebetulnya satu hal yang wajar. Selama individu tersebut memiliki hati dan perasaan, tidak mungkin rasa cemburu itu tidak muncul ketika tahu pasangan mencoba "nakal" dan berpaling.
Baca Juga
"Namun, menjadi tidak masuk akal apabila gara-gara cemburu ada orang yang nekat membunuh orang lain," kata Nurmiati saat dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis (13/10/2016)
Advertisement
Nurmiati Amir melanjutkan terdapat dua kondisi yang menyebabkan orang bisa membunuh orang lain karena cemburu; memiliki waham (delusi) atau tidak mampu mengontrol amarah yang berkecamuk di dirinya.
Orang yang memiliki waham atau delusi, jelas Nurmiati, tetap cemburu dan tetap tidak percaya sekali pun orang yang dicemburui itu sudah memperlihatkan bukti-bukti yang menunjukkan dia tidak melakukan hal yang dituduhkan.
"Waham itu suatu keyakinan yang salah dan tidak sesuai fakta. Kalau dia sampai melakukan kekerasan bahkan membunuh karena dia begitu yakin dengan pikirannya itu. Padahal dia cuma menduga-duga dan kekeh," kata Nurmiati menambahkan.
Ada juga orang yang tidak memiliki waham (delusi) tapi nekat membunuh karena cemburu, tak lain karena dia begitu marah dan tidak bisa mengatasi kemarahan itu. "Sehingga dia menghilangkan nyawa orang karena rasa cemburu yang teramat besar," kata Nurmiati menerangkan.