Liputan6.com, Jakarta Migrain seringkali membuat penderitanya kesakitan dan tak ingin terjadi lagi. Kabar buruknya, peneliti mengatakan, migrain bisa disebabkan oleh alat kontrasepsi atau KB.
Menurut ahli kesehatan wanita, Sherry Ross, pemicu migrain bisa dari hormon yang terkait. Beberapa wanita memiliki kepekaan terhadap estrogen pada pil KB, dan bisa memicu masalah.
Baca Juga
Dilansir Glamour, Minggu (16/10/2016), dari penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology, hampir 40 persen wanita usia produktif menderita migrain dan risiko terkena makin meningkat seiring bertambahnya usia.
Advertisement
Kebanyakan pil KB memiliki versi sintetis dari hormon wanita estrogen dan progesteron yang dikenal sebagai pil kombinasi. Saat migrain dipicu oleh pil KB, semuanya bergantung pada Anda mulai dari pemicu migrain individual dan tipe KB yang Anda pakai.
Beberapa wanita menderita migrain sebelum haid karena penurunan kadar estrogen. Wanita yang mengambil pil kombinasi sebenarnya dapat dibantu oleh KB karena itu membuat estrogen stabil selama periode haid. Tapi, bagi wanita lainnya, pil KB bisa membuat migrain lebih buruk dan sering.
Penderita migrain tidak dianjurkan mengambil pil kombinasi karena dapat memperparah migrain dan bisa memicu peningkatan risiko terkena stroke. Dokter biasanya akan merekomendasikan pil progestin atau IUD dan jika hormon adalah masalah utama migrain wanita, dokter akan menyarankan menggunakan IUD tembaga yang tidak mengandung hormon.