Liputan6.com, Jakarta Satu studi besar mengatakan bahwa sudah lebih dari 3.000 wanita yang sering mengonsumsi daging yang dibakar selama satu tahun memiliki risiko 47 persen berpotensi lebih besar terhadap kanker payudara.
Hal ini terjadi akibat beberapa reaksi kimia yang terjadi saat proses makanan dibakar. Bukan hanya kanker payudara, beragam kanker lainnya juga selalu dikaitkan dengan pengonsumsian makanan yang dibakar.
Baca Juga
Mengutip laman Greatist ditulis Selasa (18/10/2016), tiga bahan kimia ini menghasilkan reaksi yang menyebabkan efek buruk bagi kesehatan manusia.
Advertisement
1. AGEs
Makanan berlemak dengan protein jika dibakar atau mendapatkan panas tinggi akan menghasilkan racun yang disebut glycation atau AGEs.
Racun ini dikaitkan dengan ketidakseimbangan antioksidan dalam tubuh yang dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
2. PAH
Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) adalah kelompok bahan kimia yang jumlahnya lebih dari 100 jenis kimia yang berbeda. Di mana bahan kimia tersebut ditemukan dalam asap yang berasal dari daging yang dibakar dengan arang.
PAH dikaitkan dengan karsinogen yang dapat meningkatkan risiko paru-paru dan kanker kandung kemih.
3. HCA
Amina heterosiklik atau HCA adalah bahan kimia karsinogenik yang dihasilkan ketika otot daging (pada daging babi, sapi, ayam, dan ikan) dibakar.
Bahan kimia ini terbentuk saat asam amino dalam protein dan creatine yang ditemukan pada otot daging bereaksi di atas temperatur 300 derajat Fahrenheit. Penelitian menemukan adanya hubungan dengan masalah pankreas dan kanker kolorektal pada usia dewasa.