Sukses

Ingin Cepat Hamil? Hindari Minuman Jenis Ini

Wanita yang secara teratur mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan cenderung sulit hamil.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan, wanita yang secara teratur mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan cenderung sulit hamil.

Bahkan dari hasil studi yang disajikan pada kongres American Society of Reproductive Medicine, di Salt Lake City ini mengklaim, wanita yang sering mengonsumsi minuman atau menggunakan pemanis buatan dalam secangkir air panas memiliki sedikit sel telur dan embrio.

Sekitar 524 wanita ditanya tentang kebiasaan diet mereka, dan apakah yang mereka minum adalah minuman diet atau kopi dengan gula atau pemanis buatan. Selama dua tahun, peneliti mengamati 5.548 sel telur diambil dari perempuan yang menjalani perawatan kesuburan.

"Minuman dengan pemanis buatan mungkin menghasilkan telur cacat," ujar peneliti, seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (19/10/20/2016).

Menurut pemimpin studi, Gabriela Halpern dari Fertility Medical Group di Brasil, selama ini populasi umum percaya kalau pemanis buatan lebih sehat daripada gula biasa karena iming-iming rendah kalori dan sebagainya. Faktanya, ada efek samping dari pemanis buatan terhadap sistem reproduksi.

Ketua British Fertility Society, Profesor Adam Balen, mengatakan, studi ini sangat menarik karena menunjukkan "janji palsu" pemanis buatan yang sering ditemukan dalam minuman ringan.

"Pasangan (baik perempuan dan laki-laki) yang ingin memiliki anak harus menyadari pentingnya gizi yang sehat," kata Balen.

Tapi Profesor Richard Sharpe, Group Leader of Male Reproductive Health Research Team, University of Edinburgh mengatakan, efek pemanis buatan ini mungkin berkaitan dengan berat badan wanita.

Ahli diet, Catherine Collins juga menambahkan, sejauh ini tidak ada korelasi khusus antara pemanis buatan dan infertilitas. Namun wanita obesitas memang dianjurkan menurunkan berat badan untuk meningkatkan kesuburan.

"Intinya, jika Anda ingin hamil, kurangi asupan pemanis buatan agar terhindar dari obesitas dan gangguan kesuburan," pungkas Collins.