Liputan6.com, Jakarta Diet yang benar dan tepat bukan menjauhi satu makanan tertentu seperti nasi. Melainkan harus memperlakukan sama semua jenis makanan, termasuk nasi.
Praktisi Gizi Klinik, Kebugaran, dan Olahraga, Rita Ramayulis mengatakan salah apabila pelaku diet menganggap nasi merupakan sumber masalah kegagalan dalam menurunkan berat badan. Ahli gizi tidak pernah membicarakan per nama makanan.
"Ahli gizi itu memandang pada gizi yang terkandung pada makanan. Oleh karena itu, semua makanan kita perlakukan sama, termasuk nasi. Bahwa masing-masing makanan memiliki nilai plus dan minus," kata Rita Ramayulis saat dihubungi Health Liputan6.com, Jumat (21/10/2016)
Advertisement
Menurut Rita, dalam diet apa pun tidak ada larangan untuk mengonsumsi makanan jenis tertentu. Yang benar bagaimana mengatur makanan itu, termasuk nasi, bisa dimodifikasi dengan makanan jenis yang lain sehingga bisa memberikan manfaat yang tinggi untuk keberhasilan diet.
"Kalau bicara nasi, zat yang terkandung di dalamnya adalah karbohidrat. Tidak ada bedanya dengan kelompok sejenis mereka seperti kentang dan roti," Rita menambahkan.
Meski begitu, bagi penderita penyakit tertentu, nasi masih dianggap sebagai bahan makanan yang bisa membuat penyakitnya menjadi lebih berat, salah satunya diabetes.