Sukses

Cerita Orang-orang Terdekat Iwet Ramadhan Lawan Kanker Payudara

Dari pengalaman orang-orang terdekatnya menghadapi kanker payudara, Iwet jadi paham betul butuh dukungan non materi.

Liputan6.com, Jakarta Iwet Ramadhan sukses menggelar peragaan busana di Jakarta Fashion Week (JFW) 2017 pada Minggu (23/10/2016) bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan PT Mundipharma. Iwet menyuguhkan koleksi 30 looks (tampilan) dan 70 item pada pagelaran kali ini yang menggunakan motif batik ciptaannya yakni parang kembang ginkgo.

Lewat motif batik ciptaannya, Iwet ingin memberikan dukungan kepada wanita-wanita yang berjuang melawan kanker payudara.

Pagelaran busana karya Iwet Ramadhan bertema I'm Still a Woman di panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2017. (Foto:

"Parang itu kekuatan, kebanggaan. Lalu ginkgo ternyata daun yang dipercaya bisa digunakan, dikonsumsi saat menjalani kemoterapi kanker. Nah, lewat corak ini aku ingin bilang, 'Ayo, dengan kekuatan ini kita sama-sama bisa fight ini semua,'" tutur Iwet kepada Health-Liputan6.com ditulis Senin (24/10/2016).

Karya Iwet Ramadhan dalam JFW 2017

Iwet berharap dukungannya dengan cara ini bisa membuat orang-orang yang sedang berjuang melawan kanker terutama kanker payudara merasa tidak sendiri. 

Ia tahu betul bagaimana rasanya seorang wanita berjuang melawan sel-sel kanker payudara. Tante, sepupu, teman dekat Iwet pun ada yang terkena kanker payudara. Lalu ibunda pria berkacamata ini pernah nyaris terkena kanker payudara. Untungnya setelah diperiksa, Alhamdulillah sang ibu bukan terkena kanker payudara.

"Saat itu mama baru dikhawatirkan cancer itu very-very emotional banget. Dari situ aku mikir butuh kekuatan lebih untuk menghadapi kanker ini. Yang nyaris (terkena kanker payudara) saja begitu dramanya, apalagi jika sudah kena," tutur Iwet lagi.

Dari pengalaman orang-orang terdekatnya menghadapi kanker payudara, Iwet jadi paham betul butuh dukungan selain materi melainkan nonmateri agar mereka tetap semangat.

"Nah, dari situ, rupanya penting bukan cuma nyumbang uang tapi juga support buat mereka. Perlu juga tahu bahwa kita ada, dan tidak meninggalkan mereka," tutup Iwet.